THE JACATRA SECRET "MISTERI SIMBOL SATANIC DI JAKARTA" (Review)
Karya : Rizki Ridyasmara
Penerbit : bentang Pustaka
Cetakan : Ke Tiga Tahun 2013
Hal : 438 Halaman
John Grant, simbolog terkemuka dari Amerika, tak menyangka
kunjungannya ke Indonesia akan serumit ini. Datang sebagai pembicara di sebuah
pertemuan komunitas penggemar teori konspirasi, Doktor Grant justru terseret ke
dalam labirin kasus pembunuhan seorang pejabat pemerintahan. Misi pengejaran yang semula
satu arah ternyata berbalik menyerang dirinya. Dibayangi teror, Doktor Grant
harus segera menghentikan gerak sang pembunuh sebelum korban lain berjatuhan.
Pengejaran itu tanpa disangka membawanya menelusuri lorong rahasia di Jakarta,
menguak simbol-simbol terpendam yang tak banyak diketahui orang. Rahasia besar Jakarta yang
sengaja dikubur dalam-dalam oleh para pembangunnya selama berabad-abad terkuak
satu per satu. Bukti tak terbantahkan berserakan; ada sejarah yang sengaja tak
disampaikan.
Sebuah novel yang tidak awali Daftar isi, tapi bukan berarti dia tidak berisi.
“Untuk Faiz Muharam, Il Mio Sole ..........”
Halaman Pembuka |
Kutipan kalimat pertama yang menyambut pembaca untuk
menarik keinginan pembaca membuka lembar selanjutnya. Baiklah, pertama kali di
hadapkan dengan kalimat ini, Saya pribadi berpikir ini adalah sebuah kutipan
yang berasal dari quotes yang berbahasa latin atau mungkin italiano. Karena
biasanya di setiap halam pertama novel memang selalu ada sebuah kutipan dari si
penulis yang bisa saja dia mengutip sebuah kalimat sosok-sosok yang menurutnya
menarik dan sesuai dengan apa yang dia tulis. Sejujurnya saya pun langsung
mencari arti dari kalimat “Il Mio Sole”., tapi bervariasi artinya yang
bermunculan, jadi kalau memang sama seperti Saya yang penasaran dengan kalimat
tersebut, silahkan langsung cari artinya dan simpulkan sendiri. Saya pun
melakukan itu.
Awal mula tertarik dengan buku ini pada tahun 2014,tapi memang hanya sempat baca
sekilas saja, belum Saya fokuskan, tapi pada akhirnya tetap Saya baca dengan di
seling novel ringan lainnya, sebagai penghibur dan pencairan imajinasi. Ingin
mereview nya sejak dulu, tapi masih
butuh waktu melihat salah satu lokasi yang di maksud di buku ini , baru lah dipublish
di blog ini.
“THE
JACATRA SECRET”, Sebuah novel
yang cukup membutuhkan keseriusan untuk membacanya, karena terkadang kita harus
mencerna dari setiap alur yang tertuang di buku ini. Kalau kalian memang
mengenal karya-karya Dan Brown, seperti : Davinci Code, The Lost Symbol, Angles’s
And Demonds, atau Inferno. Cerita yang
di suguhkan memang senada hanya saja ini versi Indonesia dan plotnya pun di
Indonesia, jadi kita tak perlu memaksa imajinasi terlalu jauh ke negara yang
jauh disana, karena buku ini memaksa kita mengenal sisi lain Kota Metropolitan,
Indonesia.
The Jacatra Secret mengungkapkan secara berani
masalah-masalah elit politik yang ada di Indonesia, mulai menceritakan awal
mula, mengkritisi, dan juga berani mengungkapkan berbagai fakta yang tidak
tercetak dalam buku-buku sekolah saat ini. Selain itu pembahasan tentang
berbagai sejarah persaudaraan Mason di Indonesia juga di ceritakan dalam novel
ini, baik orang, tempat, maupun asal mulanya. Banyak fakta yang diangkat dalam
novel ini, apa saja? Semuanya sudah di jabarkan dalam halaman pertama agar
pembaca tidak terjebak antara sejarah dan fakta serta cerita novel itu sendiri.
Ada kalimat lain yang menarik perhatian saya untuk
berusaha menyelesaikan membaca buku ini dan melihat lokasi-lokasi yang buku ini
maksud. (Maaf bukan berarti Saya percaya dengan apa yang di tulis, tapi hanya
ingin melihat langsung dan melengkapi konten review ini).
“Sebuah Novel kadangkala sering lebih jujur bertutur
tentang sejarah ketimbang buku-buku teks di sekolah-sekolah resmi” (Hal: 42)
Hal : 42 |
Sama halnya saat membaca buku karya Dan Brown, Saya
terbawa alur ceritanya. Buku ini menceritakan beberapa tempat yang ada di
Indonesia Khususnya Jakarta yang di asumsikan berkaitan dengan simbol satanic.
Tempat apa saja itu?
Gedung
Bappenas, yang di lintasi
dengan beberapa Jalan di berbagai sudutnya. Katanya,apabila empat ruas jalan
itu bertemu akan terlihat jelas simbol kepala hewan bertanduk, mirip dengan
kepala kambing, sapi atau banteng. Berkaitan dengan dunia simbol yang di kenal
dengan : Kepala Baphomet, The Devil Goat.
Museum
Fatahillah , yang merupakan
tempat wisata sejarah yang terkenal di Jakarta ini juga menyimpan rahasia yang menurutnya
terdapat di benteng batu yang tersusun dari 13 batu dan angka 13 itu merupakan
angka yang menjadi identitas satanic dan merupakan tingkatan satanic.
Itulah beberapa lokasi yang di cantumkan oleh novel ini,
tapi sebenarnya masih banyak yang di asumsikan berkaitan denga Dunia Simbol,
tapi itu bisa di lihat detail langsung di novelnya.
Museum Fatahilah |
Satu tempat yang coba Saya lihat itu adalah Museum
Fatahilah. Jajaran benteng yang
berjumlah 13 itu tidak berhasil di temukan, kemudian Saya coba melihat
salah satu patung meriam yang tepat berada di depan museum itu yang katanya ada simbol jangka, memang samar-samar
terlihat ada simbol semacam itu, tapi entahlah. Apa itu benar atau tidak.
“JACATRA”, Saya tidak Typo menulis kata ini, tapi memang
itu judulnya, ejaannya bukan JACARTA, melainkan JACATRA. Dan saya belum
menemukan maksud ejaan itu.
“Sejarah
Umat Manusia adalah sejarah peperangan antara kebenaran dengan kejahatan”
(hal
: 84)
Komentar
Posting Komentar