Catatan Perjuangan Seleksi Fisik Pendidikan Dasar Wanadri 2014
Tes
seleksi Fisik dan Kemampuan Dasar untuk para Casis Pendidikan Dasar Wanadri
2014 yang di jadwalkan pada tanggal 31 Mei – 05 Juni 2014 mulai
dilaksanakan,tapi sebelum tes seleksinya itu para Casis di haruskan datang pada
saat Technical meeting pada tanggal 30
Mei di Rindam III Siliwangi. Kira-kira sehari sebelum tehnical meeting saya
sudah mulai mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk esok hari, jauh-jauh
hari memang sudah ada pengumuman dari panitia mengenai persyaratan untuk
tanggal 30 mei mendatang. Melalui Group media social panitia mengumumkan kepada
300 Casis PDW 2014 :
”Technical Meeting PDW 2014.WARNING…WARNING!!! Menggunakan
pakaian Rapi,membawa alat tulis dan tidak merokok di kompleks militer. Kumpul
30 Mei 2014 jam 07.00 WIB di Gedung Rindam Jl.Gedung Utara No.9A Bandung”
Itulah intruksi yang di publish panitia PDW di group media social.
Jum’at
30 Mei 2014 pukul 05.30 WIB saya sudah mulai meninggalkan kosan untuk bergegas
menuju Rindam Siliwangi, dengan estimasi waktu yang saya kira tidak akan telat
sampai lokasi.Setibanya di depan pintu gerbang Rindam sudah terlihat
segelintiran orang yang lalu lalang dengan menggunakan syal orange, pasti sudah
tak asing lagi dengan ciri-ciri itu, iya itu adalah para anggota wanadri yang
kelak akan menjadi pelatih kita di tahap seleksi fisik ini. Tak berapa lama
tiba di Rindam seluruh Casis langsung di intruksikan berbaris di lapangan
rindam untuk masuk menuju aula. Bayangkan saja baru menjadi calon siswa kita
sudah langsung mengikuti aturan Wanadri yang terkenal dengan organisasi yang
bukan main-main tetap dengan kedisiplinan nya. 300 Calon Siswa berbaris dengan
rapi layaknya seorang Tentara Militer yang tengah berjajar rapi di kawasan
militer, di setiap sudut area itu terlihat para pelatih menggunakan syal orange
berdiri tegap dengan tatapan sigap terarah kepada para Casis yang berbaris di
depan mereka,untuk menuju aula pun kita harus tetap pada posisi lima bersyaf
dan tak boleh keluar barisan.Langkah kaki serentak hadap kanan setelah
terdengar intruksi dari pelatih ”Perhatian
semuanya. . Setelah saya intruksikan balik kanan, kalian harus menuju aula
dengan tertib. Balik kanan grak!!! ” Suara tegas Ka Aldesir salah satu
pelatih Casis terdengar lantang. Sesuai dengan perintah pelatih kita berjalan
tertib menuju aula, sepanjang jalan menuju aula terlihat barigade pelatih yang
seolah-olah menyambut para Calon siswa PDW. Setelah tiba di depan aula semua
casis di bariskan sesuai kelompoknya dan setiap kelompok harus melakukan check
in peserta, mengisi daftar hadir sekaligus di beri nomor dada untuk tanda
pengenal saat mengikuti tahap seleksi nanti. Saat itu saya mendapatkan no
punggung ”WANADRI 274”. Setelah mendapatkan nomor punggung kita langsung masuk
aula ”WANADRI 247 seminggu ke depan nanti
nomor ini akan menjadi saksi bisu di saat saya berjuang untuk lolos seleksi” Ucap saya dalam hati sambil menatap nomor
punggung yang tengah saya pegang. Untuk duduk dalam aulapun sudah di atur rapi
oleh panitia, seluruh casis harus duduk sesuai dengan regu nya, saat itu 300
calon siswa di bagi menjadi tujuh regu (A-G) Untuk regu G itu khusus untuk para
Casis Putri yang berjumlah 30 orang. Terlihat sangat tertib dan rapi ketika
semua regu sudah berkumpul di dalam aula. Dari arah depan langkah kaki pelatih
yaitu ka Aldesir sempat mengheningkan kericuhan para casis yang tengah
mengobrol. Dengan badan tinggi tegap sambil melangkah tegas menuju ke depan
casis tanpa sedikit senyum di wajah seriusnya pun bisa langsung menghentikan
aktivitas para casis pada saat itu.
Seperti
masuk ke dalam pendidikan militer dalam setiap rangkaian acara pembukaannya pun
selalu terdengar hentakakan kaki sambil terdengar teriakan sigap WANADRI.
Pembacaan Tata Tertib oleh Pelatih Tatib dan di lanjutkan ke agenda pembahasan
rangkaian untuk seminggu ke depan. Penjelasan mengenai agenda keseluruhan tahap
seleksi di paparkan dengan jelas oleh ka Harland yang juga salah satu pelatih
di casis PDW. Kurang lebih hanya sekitar 2 jam technical meeting ini selesai
dilaksanakan, selanjutnya para casis di intruksikan untuk meninggalkan lokasi
tersebut ”Dalam waktu 15 menit kalian
harus sudah bisa meninggalkan area Rindam, tak boleh ada yang
tertinggal,mengerti!!” Suara Lantang Ka Aldesir terdengar mengema
menghentak ruangan itu ”Siap. . mengerti!!”
Para Casispun menjawab dengan tegas.
Hari
kedua tepatnya hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 di lokasi yang sama di Rindam
Jl.Gudang Utara No. 9A menjadi jadwal sebagian Regu Casis PDW untuk
melaksanakan Tes Psikologi tertulis dan Tes Kemampuan Dasar. Sesuai intruksi
kemarin para siswa harus sudah kumpul 15 menit sebelum jam 07.00 harus
sudah ada di lokasi. Sungguh ketat sekali aturan mereka , dari awal
pendaftaranpun mereka selalu menunjukan ketertiban mereka terhadap waktu. Calon
Siswa tidak boleh terlambat datang, apabila telat maka mereka di anggap gugur.
Ketertiban
waktu mereka memberikan kita pelajaran baru mengenai cara kita menghargai waktu,
satu detik itu sangat berharga di hidup kita.
Sudah
menjadi rutinitas para Casis sebelum memulai kegiatan kita di bariskan terlebih
dahulu di lapangan untuk mendapatkan pengarahan serta berdoa bersama untuk
kelancaran kegiatan kita. Hari itu tes di jadwalkan selesai pada jam
15.00. Setelah mendapat pengarahan
setiap casis dibagi ke delapan kelas, selanjutnya kita langsung di intruksikan
masuk kelas dan duduk di tempat yang sudah di tentukan. Untuk Tes tulis
Psikologi saat itu kita di awasi oleh Dinas Psikologi TNI-AD. Tes tulis tahap awal
kita di intruksikan untuk mengisi Riwayat Hidup dan selanjutnya kita langsung
mengisi lembaran-lembaran soal yang
kelak akan menjadi penilaian para panitia berkaitan dengan kondisi psikologi
seluruh calon siswa Tes tulis Psikologi hari itu selesai sampai pukul 14.00 WIB
dan di lanjutkan kembali ke tes selanjutnya yaitu Tes Kemampuan Dasar. Tes
kemampuan Dasar ini menguji pengetahuan para calon siswa PDW mengenai kepecinta
alaman, baik itu tentang navigasi, survival dan hal-hal yang berkaitan dengan
Pedndidikan Dasar Wanadri. Untuk Tes Kemampuan Dasar ini tak makan waktu lama
seperti Tes sebelumnya, karena dalam waktu 60 Menit kita harus sudah selesai
mengisi soal Tes tersebut. ”5.
.4..3..2..1.. Waktu selesai semuanya angkat tangan, stop tidak boleh ada yang
menulis lagi, sekarang dengan tertib kalian keluar kelas dan berbaris dilapangan
Mengerti.Laksanakan!!”Lima detik terakhir terdengar perintah tegas
pelatih menghentikan kegiatan para casis yang masih mengisi soal Tes Kemampuan
Dasar. Hentakan suara seorang perempuan yang terdengar lantang itu memecahkan
ketegangan pikiran kita yang sudah merasa lelah setelah tes seharian tadi. Ini
baru tahap awal yang baru saja menguras pikiran kita selanjutnya Fisik kita
yang akan di pertaruhkan. Tapi rasanya itu semua adalah perjuangan yang harus
terus kita pertahankan sampai akhir. Di tengah lapangan kita langsung menghadap
pelatih kita kembali yaitu Ka Aldesir yang akan memberikan briefing untuk
kegiatan esok hari dan setelah melakukan briefing kita semua di bubarkan.
Wawancara Medis menjadi Agenda
selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh para Casis PDW. Tepat pukul 07.00 para
Casis harus sudah berkumpul di Rindam dengan pakaian rapi dan tak lupa juga
menggunakan nomor dada dan nomor punggung. Sepertinya jam masih menunjukan
pukul 06.15 WIB tapi di area Rindam sudah terasa hawa-hawa semangat para
pejuang tangguh yang ingin menjadi anggota sebuah perhimpunan penempuh rimba
dan pendaki gunung. Sangat luar biasa semangat mereka yang begitu membara.Seluruh
warga Indonesia dari berbagai daerah menjadi satu dalam Seleksi Pendidikan
Dasar Wanadri 2014 ini. Tak terasa aroma persaingan bahkan semakin terasalah
aroma persaudaraan satu sama lain, saling berbagi cerita dan pengalaman satu
sama lain menjadi salah satu kegiatan sambil menunggu intruksi pelatih untuk
masuk ke ruangan, karena apabila sudah ada di dalam ruangan agaknya sulit untuk
kita mengobrol panjang lebar. Saling membantu satu sama lain untuk memasang nomor
punggung dan berfoto-foto bersama
sebagai kenangan kita saat ini. Wawancara Medis kali ini bekerja sama dengan
Fakultas Kedokteran UNPAD ,Atlas Medical Pioner (AMP). Wawanacara Medis ini di
lakukan oleh beberapa petugas medis dari AMP. Di mulai dari Cek tinggi dan
berat badan juga cek Tensi darah selanjutnya di wawancara mengenai riwayat
penyakit dan kondisi kesehatan saat ini. Sekitar 15-20 menit lamanya kita di
jejali pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan kondisi fisik kita. Wanadri
memang tak akan sembarang meloloskan para calon siswanya, Wanadri akan sangat
memperhatikan kondisi awal kesehatan para casis PDW nya, karena mereka tak akan
meloloskan jika kondisi kesehatan si calaon siswa nya tidak sesuai dengan
kriteria kesehatan yang sudah di tentukan oleh pihak Wanadri itu sendiri. Wawancara
Medis ini memang banyak memakan waktu,karena ini adalah tahap seleksi yang
benar-benar menjadi gambaran kondisi fisik kita,sebelum selanjutnya ada
pemeriksaan medis yang akan di perdalam lagi mengenai kondisi kesehatan kita.
Tahap
selanjutnya itu adalah tes psikologi lapangan kali ini tempat tes sudah beralih
ke Dinas Psikologi TNI-AD Jl. Sangkuriang untuk tes kali ini para casis harus
sudah ada di lokasi tepat pukul 06.30. Sebenarnya untuk Tes kali ini menjadi tanda Tanya besar para casis, karena kita tidak tahu sama sekali mengenai
tes psikologi lapangan ini.
Masih
menjadi tanda Tanya besar saat kita melakukan pemanasan di sebuah lapangan
tenis yang ada di Dinas Psikologi TNI-AD, kita melakukan gerakan olahraga
ringan yang di pandu oleh salah satu TNI-AD. ”Kira-kira tes seperti apa yah ini??” Pertanyaan itu yang terus
muncul dalam pikiran. Melakukan gerakan pemanasan sambil tak berhenti menoleh
ke arah sekitar kita dengan harapan bisa menemukan jawaban dari pertanyaan itu.
Tapi rasanya tak di temukan jawaban itu melalui lingkungan sekitar kita.
Saat
itu kita di bagi menjadi 10 kelompok dengan di beri seorang mentor dari TNI-AD
untuk tiap kelompoknya. Sebelum kita memulai kegiatan tes tersebut kita di
intruksikan untuk mengisi surat kesediaan untuk melaksanakan tes psikologi
lapangan ini.Semakin bertanya-tanyalah diri ini tentang tes tersebut. ”Pak, Tes psikologi lapangan itu kaya gimana
yah pak??” Saya coba bertanya untuk menghilangkan rasa penasaran saya ”Tenang aja ini bukan tes , tapi anggap saja
kalian sedang out bond yah?!” Ujar Pak Haryanto selaku mentor kelompok saya”Berarti kita basah-basahan dong pak??” Sahut
bulan salah satu casis putri yang juga sekelompok dengan saya ”Lihat nanti saja yah !!” Ucap mentor
kita yang membuat kita semakin bertanya-tanya.
”Kayanya kita bakalan out bond kaya
acara benteng takeshi gitu deh yah?!” Ucap Kak Nyoman
coba-coba menebaknya
”Entahlah nyo. .tapi bisa jadi juga
sih, penasaran gue!!” Sahut Kak Novi teman sekelompok kak
nyoman
”Bisa jadi sih kak nyoman, tapi
bahaya juga nih kalau sepatu sampai basah!!” Sayapun merasa
sedikit khawatir
”Tapi gue yakin banget nih kalo tes sekarang
itu kaya benteng Takeshi, pokoknya kalo bener kaya benteng takeshi gue bakalan
ngakak abis-abisan nih!!” Kak nyoman merasa yakin dengan
perkiraannya
Setiap
kelompok mulai di bawa oleh para mentornya masing-masing ada yang menuju tempat
wawancara ada juga yang menuju ke tempat simulasi. Pada saat itu kelompok saya
pergi menuju halaman masjid untuk menunggu giliran wawancara.
”Oh.. jadi maksudnya tes psikologi
lapangan itu, wawancara psikologi di out door gitu??”
Celetukan Bulan tiba-tiba terdengar saat kita satu persatu di panggil untuk di
wawancara
”Masa iya Cuma wawancara doang
bul..”Saya merasa belum yakin
”Pak,abis wawancara ini nanti kita
ngapain lagi??” Bulan bertanya ke Mentor kelompok kita
”Habis ini kalian bakalan out bond
di area simulasi,siapkan diri kalian saja yah!!” Ujar
mentor meyakinkan kita.
Out
Bond militer yang biasa dilakukan oleh para TNI-AD saat itu harus dilakukan oleh
para Casis.Tahap pertama Casis harus memanjat dinding tegap, setiap casis harus
memanjat dinding tegap yang tingginya kurang lebih 1 setengah meter kemudian
berdiri di atas dinding lalu berjalan lurus diatas sebatang kayu yang berada di
atas dinding dan loncat ke bawah dengan posisi kaki mengarah kedepan dan tangan
di rentangkan. Tahap satu ini cukup membuat gemetar kaki dan tangan kita di
picu juga dengan rasa gugup karena di setiap sudut area outbond banyak sekali
dua pasang mata pelatih yang menatap tajam ke arah siswa yang melakukan
outbond. Setidaknya sudah bisa sedikit bernafas lega setelah melewati dinding
tegap itu, tapi jangan merasa tenang dulu masih ada tahap selanjutnya yang
harus di lalui oleh para casis. Tahap kedua ini Casis harus melewati sebatang
kayu yang berbentuk zig-zag , menaiki papan kayu yang berbentuk papan area
sketboard,tapi tingginya ini hanya sekitar 1 meter, di lanjut lagi ke lompat jarak jauh
dan terakhir harus melewati lagi dinding yang tingginya kurang lebih 2 meter.
Untuk kalangan casis putra memang hampir semua bisa melalui dinding tegak yang tingginya cukup lumayan, beda lagi dengan casis putri jarang sekali putri yang bisa melewati rintangan yang satu itu, dengan mengaitkan lengan atas dan bergantung beberapa detikpun sudah cukup luar biasa. Dua rintangan terlalui sebelum masuk ke rintangan terakhir casis pun harus melalui tahap wawancara psikologi, setiap casis di wawancara oleh satu petugas. Pertanyaan demi pertanyaan yang berkaitan dengan Pendidikan Dasar Wanadri sampai persoalan pribadipun di tanyakan oleh petugas itu. Kurang lebih sekitar 30 menit untuk segmen wawancara ini.
Untuk kalangan casis putra memang hampir semua bisa melalui dinding tegak yang tingginya cukup lumayan, beda lagi dengan casis putri jarang sekali putri yang bisa melewati rintangan yang satu itu, dengan mengaitkan lengan atas dan bergantung beberapa detikpun sudah cukup luar biasa. Dua rintangan terlalui sebelum masuk ke rintangan terakhir casis pun harus melalui tahap wawancara psikologi, setiap casis di wawancara oleh satu petugas. Pertanyaan demi pertanyaan yang berkaitan dengan Pendidikan Dasar Wanadri sampai persoalan pribadipun di tanyakan oleh petugas itu. Kurang lebih sekitar 30 menit untuk segmen wawancara ini.
Segmen
wawancara inilah yang cukup memakan waktu lama dibandingkan simulasi lapangan
lainnya. Untuk tahap akhir sekarang kita di uji kekompakan kelompok, Dengan
berilustrasi seolah-olah kita ada dalam situasi peperangan yang mengharuskan
kita menyelamatkan senjata-senjata dan bom yang ada di dalam peti, peti yang
berukuran cukup besar dengan berat 40 Kg. harus kita selamatkan melalui
jembatan putus, peti bom itu sangat sensitive tak boleh terkena benturan
apabila terbentur maka bom di dalamnya akan meledak. Di tambah lagi dalam
menyelamatkan peti tersebut kita harus melewati jembatan putus yang penyangga
jembatannya memiliki aliran listrik, sehingga air yang berada di bawahnya pun
mengandung tegangan listrik. Apabila anggota tubuh kita ada yang menyentuhnya
maka akan mati (game over). Kita di bekali seutas tali tambang, sebatang kayu
balok pendek dan sebatang kayu balok panjang sebagai alat bantu kita untuk
menyebrangi jembatan putus itu.Sebelum memulai kita di beri waktu untuk
menyusun strategi dalam kelompok.
”Kalian mempunyai waktu 10 menit
untuk menyusun strategi dan jangan lupa strateginya tolong di catat di kertas
ini!!” Perintah dari petugas sambil menyodorkan selembar
kertas
Tanpa
membuang-buang waktu kita pun langsung menyusun rencana, sambil sesekali
menengok ke arah jembatan untuk melihat kondisi jembatan agar mendapatkan
gambaran medan yang akan di tempuh. Saat meyusun rencana kita sama sekali tak boleh menyentuh alat bantu yang ada di
hadapan kita. Sepuluh menit telah berlalu kita pun langsung memulai simulasi
itu. Alat bantu yang berupa kayu balok dan peti itu ternyata berat luar biasa.
”sekarang bawa balok panjangnya
kita buat papan penyebrangan dulu , Meri sama dika nyebrang duluan yah”
Ucap Kak tense yang mengomandokan kita
”Busett . . berat bener nih peti
!!”
Sahut Bulan yang mencoba mengangkat peti
Kelompok
kita pun sibuk mengurusi bagaimana peti bom itu agar bisa melewati jembatan dan
tidak terbentur sama sekali. Sebuah perencanaan yang di bicarakan di awal
ternyata sangat berbeda sekali ketika kita sudah di lapangan. Kerja sama sangat
di butuhkan sekali itulah gunanya kekompakan.Untuk saat itu kelompok kita belum
berhasil menyelamatkan peti tersebut, karena harus mati di tengah
jalan.Ceritanya.
Rangkaian
tes psikologi lapangan sudah berhasil di lalui, seluruh casis pun segera berkumpul kembali di lapangan untuk bergegas di
beri pengarahan oleh pelatih lalu kemudian di bubarkan. Intruksi terakhir dari
pelatih itu para casis di haruskan puasa dari jam 21.00-08.00 WIB.
Untuk
tes esok hari itu merupakan tes yang cukup membuat was-was, karena besok adalah
jadwal pemeriksaan medis. Seluruh Casis di intruksikan kumpul jam 05.00 di R.S.
Yudistira Cimahi. Pemeriksaan medis inilah yang membuat kita was-was, karena di
takutkan gagal karena tidak lolos dalam tes kesehatan.
Setelah
di bariskan para casis kembali di beri nomor dada dari pihak Rumah Sakitnya,
tahap awal kita di ambil darah, raut wajah setiap casis sangat beragam,
berbagai ekspresi bisa di lihat saat tajamnya jarum suntik menyentuh lembutnya
kulit lengan kita. Berteriak, memejamkan mata, mengalihkan pandangan pun
menjadi bentuk pengalihan ketegangan para casis yang tengah di
ambil darahnya oleh Dokter. Lega rasanya telah melewati cek darah ini, setelah
di ambil darah kita pun di cek air seni setiap casis di beri tabung kecil untuk
menampung sedikit air seninya sebagai sample lab. Selesai dua rangkaian
pemeriksaan waktunya buka puasa, setelah semalaman tidak mengisi perut sekitar
pukul 08.00 WIB kita mulai berbuka untuk sedikit mengganjal perut dengan bekal
makanan yang kita bawa.
Kemudian
setelah sedikit mengganjal perut kita di cek tinggi badan, berat badan dan
tekanan darah sebelum selanjutnya di masukkan ke ruang bedah. Ruang bedah??
Ruang inilah yang menjadi hal menakutkan bagi kita para casis putri, karena
sebelumnya kita mendengar selentingan cerita tentang ruang bedah dari beberapa
casis putra.
”Untuk kelompok putri langsung
masuk Ruang bedah yah!!” Intruksi langsung dari Dokter yang
bertugas di ruang bedah
Rasa
gugup, dag dig dug , geli dan ingin ketawa pun menjadi campur aduk ketika kita
berjalan memasuki ruang bedah. Sebelumnya tadi malam kita sempat melihat status
media social salah satu casis Putra ”Ruang
bedah R.S.Yudistira cimahi tidak akan terlupakan” Kurang lebih penggalan kalimat
itulah yang sekarang berlari-lari di otak kita yang sempat membacanya. Hiraukan
saja. Sekarang kita dengar suasana ruang bedah setelah di masuki oleh para
casis putri.
Di
dalam ruang bedah itu ada 3 orang dokter yang bertugas memeriksa kita para casis
putri.Kurang lebih 27 orang casis putri yang berada di ruang bedah di
intruksikan berdiri dengan membuat barisan membentuk huruf U dan satu persatu
di periksa dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Intinya di ruang bedah
ini pemeriksaan paling lengkap dan membuat perasaan tegang juga membuat sedikit
ngakak juga. (Kayanya untuk cerita di dalam ruang bedah cukup para casis yang
merasakan suasana di dalam nya saja). Dan benar sekali terkait penggalan
kalimat yang menjadi status salah satu casis putra di media sosialnya”Ruang bedah R.S.Yudistira cimahi tidak akan
terlupakan”. Selesailah sudah pemeriksaan ruang bedah.
Ruang
EKG menjadi ruang selanjutnya , kali ini para casis harus di periksa jantung
dengan merekam setiap denyutan detak jantung dalam beberapa menit, kemudian di
lanjut pemeriksaan gigi di ruang berbeda, setelah dua rangkaian itu di
lanjutkan lagi ke ruang pemeriksaan berikutnya untuk melakukan pemeriksaan THT
dan mata. Untuk rangkaian ini memang tak memakan waktu lama, seperti di ruang
bedah. Dan tahap terakhir dalam pemeriksaan medis itu adalah ronsen. Usai sudah
seluruh rangkaian pemeriksaan medis yang cukup padat dari mulai pagi hari
sampai siang hari para casis harus teliti jangan sampai ada satu pun pos
kesehatan yang terlewati. Setidaknya tahap tes ini sudah kita lalui sedikitnya
bisa mengurangi beban kita dan tinggal menunggu hasilnya.
Tinggal
tersisa dua hari lagi untuk tahap tes seleksi dan yang dua œhari inilah yang
menjadi inti tes seleksi yaitu Tes Renang dan Tes Fisik. Kedua tes tersebut
berlokasi di Sabuga. Setelah pemeriksaan medis esok harinya casis putri di
jadwalkan untuk Tes Renang jam 13.00 di Sabuga. Dua hari terakhir sangat
membuat tegang di tambah di kagetkan dengan banyak pelatih PDW yang datang di
lokasi tes, Di tengah terik matahari yang menyorot ke setiap tubuh orang-orang
yang berbaris rapi di tengah lapangan sekitar Sabuga dengan di jaga oleh
tatapan tajam para pelatih yang juga mengawasi di setiap sudut barisan casis.Saat
itu Kang Arsdesir pelatih kita mengintruksikan untuk casis putri segera di
berangkatkan ke lokasi tes yaitu di kolam berenang UPI , sedangkan untuk casis
putra tetap melakukan tes renang di Sabuga.
Setelah
berganti pakaian kita pun melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan
tes renang, tapi sebelumnya pelatih memisahkan antara casis yang bisa berenang
dengan yang belum bisa berenang. Untuk casis yang bisa berenang langsung
melakukan tes sesuai dengan nomor dada. Di mulai dari nomor terkecil sampai
terbesar, untuk tes renang kali ini para casis mengharuskan berenang sejauh 50
m di kedalaman 2 m dengan batas waktu yang tak di tentukan,tapi waktu
tercepatlah yang di harapkan oleh para pelatih. Tak semua casis bisa berenang
dengan gaya indah nya, memang ada beberpa casis yang hampir tenggelam karena
tegang, bahkan ada yang memaksakan dengan kondisi kaki cedera pun dia tetap
berusaha berenang. Sungguh luar biasa tekad kalian tuan putri.
Setelah
melewati tes awal 50 m para casis pun langsung di beri tes renang kedua yaitu
swimming trap selama 3 menit, casis di haruskan mengambang di atas air selama 3
menit dengan jarak 1 m dari pinggiran kolam. Untuk tahap yang satu ini kita
benar harus bisa tenang dengan menjaga keseimbangan tubuh kita di atas air. Itu
merupakan tes terakhir dalam tes renang dan cukup menguras tenaga.
Untuk
sebagian casis yang belum bisa berenang mereka di latih terlebih dahulu di
kolam yang tidak terlalu dalam setelah langsung di pindahkan ke kolam renang
yang sama dengan kedalaman 2 m dan di lanjutkan mengikuti tes sesuai dengan
intruksi pelatih. Di dalam tes Pendidikan Dasar Wanadri ini tidak ada yang di
beda-bedakan, walaupun casis tidak berenang tapi di dalam PDW ini mereka tetap
di beri porsi tes berenang sama seperti casis lain yang bisa berenang.Tidak ada
pandang bulu.
Perjuangan
kita tinggal satu hari lagi saudaraku. Setelah tes renang ini esoknya merupakan
puncak dari tes seleksi setelah satu minggu lamanya yaitu tes fisik. Tes Fisik
dengan berbagai macam rangkaian tes di dalamnya yang akan benar- benar membakar
energy para casis. Untuk tes Fisik para casis di haruskan kumpul jam 06.00. Itu
intruksi pelatih, namun kedisiplinan waktu casis yang tak ingin gugur hanya karena
keterlambatan datang ke lokasi tes, sehingga pukul 05.00 WIB pun sudah terlihat
segelintiran casis yang sudah mulai berdatangan di lapangan Sabuga. Hari Kamis
05 Juni 2014 merupakan hari terakhir yang akan menjadi sebuah hari yang bersejarah
hari dimana kita akan benar-benar mengeluarkan seluruh tenaga kita , hari
dimana kita akan memperjuangkan sebuah mimpi kita dengan tekad dan kerja keras
tanpa menyia-nyiakan setiap tetes keringat yang akan menetes membasahi tubuh
yang terbakar semangat.
Hari
terakhir yang sangat menegangkan karena disinilah kita akan melihat seberapa
jauhkah kaki kita akan melangkah, seberapa kuatkah kaki kita untuk berlari,
seberapa kuatkah tangan ini mampu untuk menopang tubuh kita saat kedua tangan
ini harus menjadi tumpuan beban tubuh kita dan seberapa besarkah semangat kita
untuk melalui setiap rintangan hari terakhir tersebut.
Berdoa
menjadi tahap awal untuk memulai rangkaian tes fisik tersebut ”Tuhan. . berikan kekuatan untuk tubuh kita,
kita tahu engkau tak akan memberi ujian di luar batas kemampuan umatnya, semoga
kita bisa berjuang dengan maksimal di tes fisik ini, amin” sedikit untaian
doa yang terdengar syahdu dalam setiap bisikan doa yang di panjatkan oleh para
casis. Teringat kita dengan beberapa
teman kita yang telah gugur sebelum memasuki tes fisik ini, mereka gugur pada
saat tes kesehatan. Terasa sangat haru di kala mendengar berita bahwa ada
beberapa nama yang harus gugur dan tidak bisa melanjutkan ke tahap tes
selanjutnya yaitu tes fisik. Tetap Tabah dan Semangat untuk saudara-saudara
kita yang sudah terhenti perjuangannya, kita akan melanjutkan perjuangan kalian
sampai akhir. Semoga.
Pemanasan
langsung di lakukan setelah semuanya selesai berdoa dan kemudian di bariskan
berdasarkan regunya. Saat itu hari terakhir tes terlihat banyak sekali sosok
orang yang mengenakan syal orange yang merupakan pelatih kita di PDW, kehadiran
mereka itulah yang membuat kita semakin tegang.
Tes
awal kita di haruskan Scot Rush dalam waktu 1 menit,dilanjutkan ke tes
selanjutnya yaitu push up , shit up , Back up itu adalah rangkaian tes fisik
awal yang di beri estimasi waktu selama 1 menit dan casis harus bisa melakukan
gerakan sebanyak-sebanyaknya sesuai kemampuan
fisik masing-masing.Luar biasa menguras tenaga untuk rangkaian awal tes
fisik ini, tapi cucuran keringat itu semakin mempererat persaudaraan antara
casis satu dengan yang lain ”Ayo
semangat, kamu pasti bisa!!” Sepenggal kalimat penyemangat yang sering terdengar setiap kita tengah berjuang.
Kita
pun beralih ke area sprint, Casis di haruskan berlari cepat dengan jarak tempuh
50 M setelah sprint kita pun lanjut lagi melakukan gerakan pull up tetap dengan
estimasi waktu 1 menit, para pelatih sangat memperhatikan setiap gerakan kita
karena gerakan yang tidak sesuai dengan aturan tidak akan masuk ke dalam
hitungan. Tenaga sudah cukup terkuras tetesan keringat sudah mulai membasahi
baju yang menempel di tubuh, tapi tes fisik masih belum berakhir dan ini adalah
puncak tes fisik yaitu Lari mengitari lapangan dengan estimasi waktu 15 menit
harus menempuh target 7 putaran atau lebih.Di tes lari ini setiap pelatih
memegang satu orang Casis, untuk memantau kemampuan casis dengan lebih teliti.
Mengitari lapangan di tengah terik matahari dengan di pantau mata pelatih yang
sangat ketat menjaga setiap gerakan kita di lapangan. Teriakan para casis di
luar lapangan dan dorongan semangat dari para pelatih pun menjadi acuan semagat
kita yang tengah berlari memperjuangkan mimpi masa depan kita.WANADRI.
”Alhamdulillah . . . ”puji
syukur itulah kalimat pertama yang
terucap dari setiap mulut para casis ketika mendengar suara pluit tanda
berakhirnya tes lari yang tengah di lakukan para casis. Lega rasanya setelah
melewati rangkaian tes seleksi selama seminggu lamanya, menahan haru yang
menyatu dengan bahagia mengiringi perasaan kita yang saling berpelukan dan
berjabat tangan sebagai bentuk mengungkapkan rasa senangnya kita.
Setelah
seluruh Casis selesai melalui tes seleksi fisik itu, kita pun melaksanakan
kegiatan penutupan Tahap tes seleksi yang sudah berlangsung seminggu lamanya.
Para Casis tetap di pegang kendali oleh Kang Ardesir dengan serius kita
mendengar setiap kalimat-kalimat yang dilontarkan untuk kita dan kita pun di
intruksi balik kanan.Cukup membuat kaget, karena saat kita balik kanan sudah
berbaris rapi para pelatih di hadapan kita. Sebagai tanda penutupan kita pun
melepaskan nomor dada dan nomor punggung yang sudah menjadi saksi perjuangan
kita dari hari pertama sampai hari terkahir kita berjuang.Sedih rasanya harus
mengembalikan nomor itu, karena hanya itulah yang bisa di jadikan sebagai
kenangan perjuangan kita saat tes seleksi, tapi semoga nomor itu bisa terganti
oleh nomor Wanadri.Amin.
Sebelum
berpisah dan pulang kita pun berfoto-foto ria untuk membuat sebuah kenangan.
Kita tetap saudara seperjuangan, kita sama-sama mempunyai mimpi besar kita
sama-sama berjuang dengan seluruh tenaga dan pikiran kita. Semoga Tuhan
mewujudkan mimpi kita. Setelah berikhtiyar selanjutnya kita hanya bisa berdo’a
kepada Tuhan untuk hasil yang terbaik.
”Tuhan
ini perjuangan kita dalam menggapai mimpi besar kita,Aku pernah mendengar salah
satu Sabda Nabi yang mengatakan Man jadda
Wa Jadda yang artinya siapa yang
bersungguh-sungguh Dialah yang Dapat. Tuhan ini Do’a kita umat Mu yang
tengah berjuang dengan sungguh-sungguh.Tabah dan Semangat sampai Akhir”. Terima
Kasih untuk para pelatih yang sangat membantu kita selama tahap tes seleksi
fisik Pendidikan Dasar Wanadri 2014.
1
Juli 2014 yang menjadi tanggal dimana semua Do’a dan perjuangan kita akan
terjawab dengan adanya pengumuman hasil seleksi. Siapakah 200 Orang yang akan
melanjutkan perjuangannya di Pendidikan Dasar Wanadri 2014 nanti 23 Agustus –
21 September 2014?
juara pengalamannya bebz!!! tapi klo boleh jujur yah dari segi penulisannya biasa aja... hehe kamu bnyak TYPO bebz,, terus banyak penulisan kata yang salah, nggak konsisten. apalagi mengenai penggunaan aturan yg rata kanan kiri dan jarak antara paragraf.. itu ngaruh bgt loh sama ketahanan pembaca... terus klo aja kamu bikin sub judul dari hari ke hari atau dari peristiwa yg satu ke yang lainnya itu lebih menarik... hehehe tapi so far,,, kamu juaralah,,, sing lolos bebz!!! perjuangan kamu nggak akan sia-sia,, apapun hasilnya kamu keren bin nekad!!! hhahhahaa all the best for mantan temen kamar!!!! wkwkwkwkwkkkk
BalasHapusSelamat dika sudah lulus di pendidikan dasar wanadri dan menjadi anngota wanadri
BalasHapushttp://reretaipan88.blogspot.com/2018/07/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-5.html
BalasHapusTaipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong