Catatan Perjuangan Seleksi Fisik Pendidikan Dasar Wanadri 2014

Tes seleksi Fisik dan Kemampuan Dasar untuk para Casis Pendidikan Dasar Wanadri 2014 yang di jadwalkan pada tanggal 31 Mei – 05 Juni 2014 mulai dilaksanakan,tapi sebelum tes seleksinya itu para Casis di haruskan datang pada saat Technical meeting pada  tanggal 30 Mei di Rindam III Siliwangi. Kira-kira sehari sebelum tehnical meeting saya sudah mulai mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk esok hari, jauh-jauh hari memang sudah ada pengumuman dari panitia mengenai persyaratan untuk tanggal 30 mei mendatang. Melalui Group media social panitia mengumumkan kepada 300 Casis PDW 2014 :
”Technical Meeting  PDW 2014.WARNING…WARNING!!! Menggunakan pakaian Rapi,membawa alat tulis dan tidak merokok di kompleks militer. Kumpul 30 Mei 2014 jam 07.00 WIB di Gedung Rindam Jl.Gedung Utara No.9A Bandung” Itulah intruksi yang di publish panitia PDW di group media social.
Jum’at 30 Mei 2014 pukul 05.30 WIB saya sudah mulai meninggalkan kosan untuk bergegas menuju Rindam Siliwangi, dengan estimasi waktu yang saya kira tidak akan telat sampai lokasi.Setibanya di depan pintu gerbang Rindam sudah terlihat segelintiran orang yang lalu lalang dengan menggunakan syal orange, pasti sudah tak asing lagi dengan ciri-ciri itu, iya itu adalah para anggota wanadri yang kelak akan menjadi pelatih kita di tahap seleksi fisik ini. Tak berapa lama tiba di Rindam seluruh Casis langsung di intruksikan berbaris di lapangan rindam untuk masuk menuju aula. Bayangkan saja baru menjadi calon siswa kita sudah langsung mengikuti aturan Wanadri yang terkenal dengan organisasi yang bukan main-main tetap dengan kedisiplinan nya. 300 Calon Siswa berbaris dengan rapi layaknya seorang Tentara Militer yang tengah berjajar rapi di kawasan militer, di setiap sudut area itu terlihat para pelatih menggunakan syal orange berdiri tegap dengan tatapan sigap terarah kepada para Casis yang berbaris di depan mereka,untuk menuju aula pun kita harus tetap pada posisi lima bersyaf dan tak boleh keluar barisan.Langkah kaki serentak hadap kanan setelah terdengar intruksi dari pelatih ”Perhatian semuanya. . Setelah saya intruksikan balik kanan, kalian harus menuju aula dengan tertib. Balik kanan grak!!! ” Suara tegas Ka Aldesir salah satu pelatih Casis terdengar lantang. Sesuai dengan perintah pelatih kita berjalan tertib menuju aula, sepanjang jalan menuju aula terlihat barigade pelatih yang seolah-olah menyambut para Calon siswa PDW. Setelah tiba di depan aula semua casis di bariskan sesuai kelompoknya dan setiap kelompok harus melakukan check in peserta, mengisi daftar hadir sekaligus di beri nomor dada untuk tanda pengenal saat mengikuti tahap seleksi nanti. Saat itu saya mendapatkan no punggung ”WANADRI 274”. Setelah mendapatkan nomor punggung kita langsung masuk aula ”WANADRI 247 seminggu ke depan nanti nomor ini akan menjadi saksi bisu di saat saya berjuang untuk lolos seleksi”  Ucap saya dalam hati sambil menatap nomor punggung yang tengah saya pegang. Untuk duduk dalam aulapun sudah di atur rapi oleh panitia, seluruh casis harus duduk sesuai dengan regu nya, saat itu 300 calon siswa di bagi menjadi tujuh regu (A-G) Untuk regu G itu khusus untuk para Casis Putri yang berjumlah 30 orang. Terlihat sangat tertib dan rapi ketika semua regu sudah berkumpul di dalam aula. Dari arah depan langkah kaki pelatih yaitu ka Aldesir sempat mengheningkan kericuhan para casis yang tengah mengobrol. Dengan badan tinggi tegap sambil melangkah tegas menuju ke depan casis tanpa sedikit senyum di wajah seriusnya pun bisa langsung menghentikan aktivitas para casis pada saat itu.
Seperti masuk ke dalam pendidikan militer dalam setiap rangkaian acara pembukaannya pun selalu terdengar hentakakan kaki sambil terdengar teriakan sigap WANADRI. Pembacaan Tata Tertib oleh Pelatih Tatib dan di lanjutkan ke agenda pembahasan rangkaian untuk seminggu ke depan. Penjelasan mengenai agenda keseluruhan tahap seleksi di paparkan dengan jelas oleh ka Harland yang juga salah satu pelatih di casis PDW. Kurang lebih hanya sekitar 2 jam technical meeting ini selesai dilaksanakan, selanjutnya para casis di intruksikan untuk meninggalkan lokasi tersebut ”Dalam waktu 15 menit kalian harus sudah bisa meninggalkan area Rindam, tak boleh ada yang tertinggal,mengerti!!” Suara Lantang Ka Aldesir terdengar mengema menghentak ruangan itu ”Siap. . mengerti!!” Para Casispun menjawab dengan tegas.
Hari kedua tepatnya hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 di lokasi yang sama di Rindam Jl.Gudang Utara No. 9A menjadi jadwal sebagian Regu Casis PDW untuk melaksanakan Tes Psikologi tertulis dan Tes Kemampuan Dasar. Sesuai intruksi kemarin para siswa harus sudah kumpul 15 menit sebelum jam 07.00 harus sudah ada di lokasi. Sungguh ketat sekali aturan mereka , dari awal pendaftaranpun mereka selalu menunjukan ketertiban mereka terhadap waktu. Calon Siswa tidak boleh terlambat datang, apabila telat maka mereka di anggap gugur.
Ketertiban waktu mereka memberikan kita pelajaran baru mengenai cara kita menghargai waktu, satu detik itu sangat berharga di hidup kita.
Sudah menjadi rutinitas para Casis sebelum memulai kegiatan kita di bariskan terlebih dahulu di lapangan untuk mendapatkan pengarahan serta berdoa bersama untuk kelancaran kegiatan kita. Hari itu tes di jadwalkan selesai pada jam 15.00.  Setelah mendapat pengarahan setiap casis dibagi ke delapan kelas, selanjutnya kita langsung di intruksikan masuk kelas dan duduk di tempat yang sudah di tentukan. Untuk Tes tulis Psikologi saat itu kita di awasi oleh Dinas Psikologi TNI-AD. Tes tulis tahap awal kita di intruksikan untuk mengisi Riwayat Hidup dan selanjutnya kita langsung mengisi lembaran-lembaran soal  yang kelak akan menjadi penilaian para panitia berkaitan dengan kondisi psikologi seluruh calon siswa Tes tulis Psikologi hari itu selesai sampai pukul 14.00 WIB dan di lanjutkan kembali ke tes selanjutnya yaitu Tes Kemampuan Dasar. Tes kemampuan Dasar ini menguji pengetahuan para calon siswa PDW mengenai kepecinta alaman, baik itu tentang navigasi, survival dan hal-hal yang berkaitan dengan Pedndidikan Dasar Wanadri. Untuk Tes Kemampuan Dasar ini tak makan waktu lama seperti Tes sebelumnya, karena dalam waktu 60 Menit kita harus sudah selesai mengisi soal Tes tersebut. ”5. .4..3..2..1.. Waktu selesai semuanya angkat tangan, stop tidak boleh ada yang menulis lagi, sekarang dengan tertib kalian keluar kelas dan berbaris dilapangan
Mengerti.Laksanakan!!”Lima detik terakhir terdengar perintah tegas pelatih menghentikan kegiatan para casis yang masih mengisi soal Tes Kemampuan Dasar. Hentakan suara seorang perempuan yang terdengar lantang itu memecahkan ketegangan pikiran kita yang sudah merasa lelah setelah tes seharian tadi. Ini baru tahap awal yang baru saja menguras pikiran kita selanjutnya Fisik kita yang akan di pertaruhkan. Tapi rasanya itu semua adalah perjuangan yang harus terus kita pertahankan sampai akhir. Di tengah lapangan kita langsung menghadap pelatih kita kembali yaitu Ka Aldesir yang akan memberikan briefing untuk kegiatan esok hari dan setelah melakukan briefing kita semua di bubarkan.
            Wawancara Medis menjadi Agenda selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh para Casis PDW. Tepat pukul 07.00 para Casis harus sudah berkumpul di Rindam dengan pakaian rapi dan tak lupa juga menggunakan nomor dada dan nomor punggung. Sepertinya jam masih menunjukan pukul 06.15 WIB tapi di area Rindam sudah terasa hawa-hawa semangat para pejuang tangguh yang ingin menjadi anggota sebuah perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung. Sangat luar biasa semangat mereka yang begitu membara.Seluruh warga Indonesia dari berbagai daerah menjadi satu dalam Seleksi Pendidikan Dasar Wanadri 2014 ini. Tak terasa aroma persaingan bahkan semakin terasalah aroma persaudaraan satu sama lain, saling berbagi cerita dan pengalaman satu sama lain menjadi salah satu kegiatan sambil menunggu intruksi pelatih untuk masuk ke ruangan, karena apabila sudah ada di dalam ruangan agaknya sulit untuk kita mengobrol panjang lebar. Saling membantu satu sama lain untuk memasang nomor punggung dan berfoto-foto  bersama sebagai kenangan kita saat ini. Wawancara Medis kali ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UNPAD ,Atlas Medical Pioner (AMP). Wawanacara Medis ini di lakukan oleh beberapa petugas medis dari AMP. Di mulai dari Cek tinggi dan berat badan juga cek Tensi darah selanjutnya di wawancara mengenai riwayat penyakit dan kondisi kesehatan saat ini. Sekitar 15-20 menit lamanya kita di jejali pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan kondisi fisik kita. Wanadri memang tak akan sembarang meloloskan para calon siswanya, Wanadri akan sangat memperhatikan kondisi awal kesehatan para casis PDW nya, karena mereka tak akan meloloskan jika kondisi kesehatan si calaon siswa nya tidak sesuai dengan kriteria kesehatan yang sudah di tentukan oleh pihak Wanadri itu sendiri. Wawancara Medis ini memang banyak memakan waktu,karena ini adalah tahap seleksi yang benar-benar menjadi gambaran kondisi fisik kita,sebelum selanjutnya ada pemeriksaan medis yang akan di perdalam lagi mengenai kondisi kesehatan kita.
Tahap selanjutnya itu adalah tes psikologi lapangan kali ini tempat tes sudah beralih ke Dinas Psikologi TNI-AD Jl. Sangkuriang untuk tes kali ini para casis harus sudah ada di lokasi tepat pukul 06.30. Sebenarnya untuk Tes kali ini menjadi tanda Tanya besar para casis, karena kita tidak tahu sama sekali mengenai tes psikologi lapangan ini.
Masih menjadi tanda Tanya besar saat kita melakukan pemanasan di sebuah lapangan tenis yang ada di Dinas Psikologi TNI-AD, kita melakukan gerakan olahraga ringan yang di pandu oleh salah satu TNI-AD. ”Kira-kira tes seperti apa yah ini??” Pertanyaan itu yang terus muncul dalam pikiran. Melakukan gerakan pemanasan sambil tak berhenti menoleh ke arah sekitar kita dengan harapan bisa menemukan jawaban dari pertanyaan itu. Tapi rasanya tak di temukan jawaban itu melalui lingkungan sekitar kita.
Saat itu kita di bagi menjadi 10 kelompok dengan di beri seorang mentor dari TNI-AD untuk tiap kelompoknya. Sebelum kita memulai kegiatan tes tersebut kita di intruksikan untuk mengisi surat kesediaan untuk melaksanakan tes psikologi lapangan ini.Semakin bertanya-tanyalah diri ini tentang tes tersebut. ”Pak, Tes psikologi lapangan itu kaya gimana yah pak??” Saya coba bertanya untuk menghilangkan rasa penasaran saya ”Tenang aja ini bukan tes , tapi anggap saja kalian sedang out bond yah?!” Ujar Pak Haryanto selaku mentor kelompok saya”Berarti kita basah-basahan dong pak??” Sahut bulan salah satu casis putri yang juga sekelompok dengan saya ”Lihat nanti saja yah !!” Ucap mentor kita yang membuat kita semakin bertanya-tanya.
”Kayanya kita bakalan out bond kaya acara benteng takeshi gitu deh yah?!” Ucap Kak Nyoman coba-coba menebaknya
”Entahlah nyo. .tapi bisa jadi juga sih, penasaran gue!!” Sahut Kak Novi teman sekelompok kak nyoman
”Bisa jadi sih kak nyoman, tapi bahaya juga nih kalau sepatu sampai basah!!” Sayapun merasa sedikit khawatir
 ”Tapi gue yakin banget nih kalo tes sekarang itu kaya benteng Takeshi, pokoknya kalo bener kaya benteng takeshi gue bakalan ngakak abis-abisan nih!!” Kak nyoman merasa yakin dengan perkiraannya
Setiap kelompok mulai di bawa oleh para mentornya masing-masing ada yang menuju tempat wawancara ada juga yang menuju ke tempat simulasi. Pada saat itu kelompok saya pergi menuju halaman masjid untuk menunggu giliran wawancara.
”Oh.. jadi maksudnya tes psikologi lapangan itu, wawancara psikologi di out door gitu??” Celetukan Bulan tiba-tiba terdengar saat kita satu persatu di panggil untuk di wawancara
”Masa iya Cuma wawancara doang bul..”Saya merasa belum yakin
”Pak,abis wawancara ini nanti kita ngapain lagi??” Bulan bertanya ke Mentor kelompok kita
”Habis ini kalian bakalan out bond di area simulasi,siapkan diri kalian saja yah!!” Ujar mentor meyakinkan kita.
Out Bond militer yang biasa dilakukan oleh para TNI-AD saat itu harus dilakukan oleh para Casis.Tahap pertama Casis harus memanjat dinding tegap, setiap casis harus memanjat dinding tegap yang tingginya kurang lebih 1 setengah meter kemudian berdiri di atas dinding lalu berjalan lurus diatas sebatang kayu yang berada di atas dinding dan loncat ke bawah dengan posisi kaki mengarah kedepan dan tangan di rentangkan. Tahap satu ini cukup membuat gemetar kaki dan tangan kita di picu juga dengan rasa gugup karena di setiap sudut area outbond banyak sekali dua pasang mata pelatih yang menatap tajam ke arah siswa yang melakukan outbond. Setidaknya sudah bisa sedikit bernafas lega setelah melewati dinding tegap itu, tapi jangan merasa tenang dulu masih ada tahap selanjutnya yang harus di lalui oleh para casis. Tahap kedua ini Casis harus melewati sebatang kayu yang berbentuk zig-zag , menaiki papan kayu yang berbentuk papan area sketboard,tapi tingginya ini hanya sekitar 1 meter, di lanjut lagi ke lompat jarak jauh dan terakhir harus melewati lagi dinding yang tingginya kurang lebih 2 meter.
Untuk kalangan casis putra memang hampir semua bisa melalui dinding tegak yang  tingginya cukup lumayan, beda lagi dengan casis putri jarang sekali putri yang bisa melewati rintangan yang satu itu, dengan mengaitkan lengan atas dan bergantung beberapa detikpun sudah cukup luar biasa. Dua rintangan terlalui sebelum masuk ke rintangan terakhir casis pun harus melalui tahap wawancara psikologi, setiap casis di wawancara oleh satu petugas. Pertanyaan demi pertanyaan yang berkaitan dengan Pendidikan Dasar Wanadri sampai persoalan pribadipun di tanyakan oleh petugas itu. Kurang lebih sekitar 30 menit untuk segmen wawancara ini.
Segmen wawancara inilah yang cukup memakan waktu lama dibandingkan simulasi lapangan lainnya. Untuk tahap akhir sekarang kita di uji kekompakan kelompok, Dengan berilustrasi seolah-olah kita ada dalam situasi peperangan yang mengharuskan kita menyelamatkan senjata-senjata dan bom yang ada di dalam peti, peti yang berukuran cukup besar dengan berat 40 Kg. harus kita selamatkan melalui jembatan putus, peti bom itu sangat sensitive tak boleh terkena benturan apabila terbentur maka bom di dalamnya akan meledak. Di tambah lagi dalam menyelamatkan peti tersebut kita harus melewati jembatan putus yang penyangga jembatannya memiliki aliran listrik, sehingga air yang berada di bawahnya pun mengandung tegangan listrik. Apabila anggota tubuh kita ada yang menyentuhnya maka akan mati (game over). Kita di bekali seutas tali tambang, sebatang kayu balok pendek dan sebatang kayu balok panjang sebagai alat bantu kita untuk menyebrangi jembatan putus itu.Sebelum memulai kita di beri waktu untuk menyusun strategi dalam kelompok.
”Kalian mempunyai waktu 10 menit untuk menyusun strategi dan jangan lupa strateginya tolong di catat di kertas ini!!” Perintah dari petugas sambil menyodorkan selembar kertas
Tanpa membuang-buang waktu kita pun langsung menyusun rencana, sambil sesekali menengok ke arah jembatan untuk melihat kondisi jembatan agar mendapatkan gambaran medan yang akan di tempuh. Saat meyusun rencana kita sama sekali  tak boleh menyentuh alat bantu yang ada di hadapan kita. Sepuluh menit telah berlalu kita pun langsung memulai simulasi itu. Alat bantu yang berupa kayu balok dan peti itu ternyata berat luar biasa.
”sekarang bawa balok panjangnya kita buat papan penyebrangan dulu , Meri sama dika nyebrang duluan yah” Ucap Kak tense yang mengomandokan kita
”Busett . . berat bener nih peti !!” Sahut Bulan yang mencoba mengangkat peti  
Kelompok kita pun sibuk mengurusi bagaimana peti bom itu agar bisa melewati jembatan dan tidak terbentur sama sekali. Sebuah perencanaan yang di bicarakan di awal ternyata sangat berbeda sekali ketika kita sudah di lapangan. Kerja sama sangat di butuhkan sekali itulah gunanya kekompakan.Untuk saat itu kelompok kita belum berhasil menyelamatkan peti tersebut, karena harus mati di tengah jalan.Ceritanya.
Rangkaian tes psikologi lapangan sudah berhasil di lalui, seluruh casis pun segera  berkumpul kembali di lapangan untuk bergegas di beri pengarahan oleh pelatih lalu kemudian di bubarkan. Intruksi terakhir dari pelatih itu para casis di haruskan puasa dari jam 21.00-08.00 WIB.
Untuk tes esok hari itu merupakan tes yang cukup membuat was-was, karena besok adalah jadwal pemeriksaan medis. Seluruh Casis di intruksikan kumpul jam 05.00 di R.S. Yudistira Cimahi. Pemeriksaan medis inilah yang membuat kita was-was, karena di takutkan gagal karena tidak lolos dalam tes kesehatan.
Setelah di bariskan para casis kembali di beri nomor dada dari pihak Rumah Sakitnya, tahap awal kita di ambil darah, raut wajah setiap casis sangat beragam, berbagai ekspresi bisa di lihat saat tajamnya jarum suntik menyentuh lembutnya kulit lengan kita. Berteriak, memejamkan mata, mengalihkan pandangan pun menjadi bentuk pengalihan ketegangan para casis yang tengah di ambil darahnya oleh Dokter. Lega rasanya telah melewati cek darah ini, setelah di ambil darah kita pun di cek air seni setiap casis di beri tabung kecil untuk menampung sedikit air seninya sebagai sample lab. Selesai dua rangkaian pemeriksaan waktunya buka puasa, setelah semalaman tidak mengisi perut sekitar pukul 08.00 WIB kita mulai berbuka untuk sedikit mengganjal perut dengan bekal makanan yang kita bawa.
Kemudian setelah sedikit mengganjal perut kita di cek tinggi badan, berat badan dan tekanan darah sebelum selanjutnya di masukkan ke ruang bedah. Ruang bedah?? Ruang inilah yang menjadi hal menakutkan bagi kita para casis putri, karena sebelumnya kita mendengar selentingan cerita tentang ruang bedah dari beberapa casis putra.
”Untuk kelompok putri langsung masuk Ruang bedah yah!!” Intruksi langsung dari Dokter yang bertugas di ruang bedah
Rasa gugup, dag dig dug , geli dan ingin ketawa pun menjadi campur aduk ketika kita berjalan memasuki ruang bedah. Sebelumnya tadi malam kita sempat melihat status media social salah satu casis Putra ”Ruang bedah R.S.Yudistira cimahi tidak akan terlupakan” Kurang lebih penggalan kalimat itulah yang sekarang berlari-lari di otak kita yang sempat membacanya. Hiraukan saja. Sekarang kita dengar suasana ruang bedah setelah di masuki oleh para casis putri.
Di dalam ruang bedah itu ada 3 orang dokter yang bertugas memeriksa kita para casis putri.Kurang lebih 27 orang casis putri yang berada di ruang bedah di intruksikan berdiri dengan membuat barisan membentuk huruf U dan satu persatu di periksa dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Intinya di ruang bedah ini pemeriksaan paling lengkap dan membuat perasaan tegang juga membuat sedikit ngakak juga. (Kayanya untuk cerita di dalam ruang bedah cukup para casis yang merasakan suasana di dalam nya saja). Dan benar sekali terkait penggalan kalimat yang menjadi status salah satu casis putra di media sosialnya”Ruang bedah R.S.Yudistira cimahi tidak akan terlupakan”. Selesailah sudah pemeriksaan ruang bedah.
Ruang EKG menjadi ruang selanjutnya , kali ini para casis harus di periksa jantung dengan merekam setiap denyutan detak jantung dalam beberapa menit, kemudian di lanjut pemeriksaan gigi di ruang berbeda, setelah dua rangkaian itu di lanjutkan lagi ke ruang pemeriksaan berikutnya untuk melakukan pemeriksaan THT dan mata. Untuk rangkaian ini memang tak memakan waktu lama, seperti di ruang bedah. Dan tahap terakhir dalam pemeriksaan medis itu adalah ronsen. Usai sudah seluruh rangkaian pemeriksaan medis yang cukup padat dari mulai pagi hari sampai siang hari para casis harus teliti jangan sampai ada satu pun pos kesehatan yang terlewati. Setidaknya tahap tes ini sudah kita lalui sedikitnya bisa mengurangi beban kita dan tinggal menunggu hasilnya.
Tinggal tersisa dua hari lagi untuk tahap tes seleksi dan yang dua œhari inilah yang menjadi inti tes seleksi yaitu Tes Renang dan Tes Fisik. Kedua tes tersebut berlokasi di Sabuga. Setelah pemeriksaan medis esok harinya casis putri di jadwalkan untuk Tes Renang jam 13.00 di Sabuga. Dua hari terakhir sangat membuat tegang di tambah di kagetkan dengan banyak pelatih PDW yang datang di lokasi tes, Di tengah terik matahari yang menyorot ke setiap tubuh orang-orang yang berbaris rapi di tengah lapangan sekitar Sabuga dengan di jaga oleh tatapan tajam para pelatih yang juga mengawasi di setiap sudut barisan casis.Saat itu Kang Arsdesir pelatih kita mengintruksikan untuk casis putri segera di berangkatkan ke lokasi tes yaitu di kolam berenang UPI , sedangkan untuk casis putra tetap melakukan tes renang di Sabuga.
Setelah berganti pakaian kita pun melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan tes renang, tapi sebelumnya pelatih memisahkan antara casis yang bisa berenang dengan yang belum bisa berenang. Untuk casis yang bisa berenang langsung melakukan tes sesuai dengan nomor dada. Di mulai dari nomor terkecil sampai terbesar, untuk tes renang kali ini para casis mengharuskan berenang sejauh 50 m di kedalaman 2 m dengan batas waktu yang tak di tentukan,tapi waktu tercepatlah yang di harapkan oleh para pelatih. Tak semua casis bisa berenang dengan gaya indah nya, memang ada beberpa casis yang hampir tenggelam karena tegang, bahkan ada yang memaksakan dengan kondisi kaki cedera pun dia tetap berusaha berenang. Sungguh luar biasa tekad kalian tuan putri.
Setelah melewati tes awal 50 m para casis pun langsung di beri tes renang kedua yaitu swimming trap selama 3 menit, casis di haruskan mengambang di atas air selama 3 menit dengan jarak 1 m dari pinggiran kolam. Untuk tahap yang satu ini kita benar harus bisa tenang dengan menjaga keseimbangan tubuh kita di atas air. Itu merupakan tes terakhir dalam tes renang dan cukup menguras tenaga.
Untuk sebagian casis yang belum bisa berenang mereka di latih terlebih dahulu di kolam yang tidak terlalu dalam setelah langsung di pindahkan ke kolam renang yang sama dengan kedalaman 2 m dan di lanjutkan mengikuti tes sesuai dengan intruksi pelatih. Di dalam tes Pendidikan Dasar Wanadri ini tidak ada yang di beda-bedakan, walaupun casis tidak berenang tapi di dalam PDW ini mereka tetap di beri porsi tes berenang sama seperti casis lain yang bisa berenang.Tidak ada pandang bulu.
Perjuangan kita tinggal satu hari lagi saudaraku. Setelah tes renang ini esoknya merupakan puncak dari tes seleksi setelah satu minggu lamanya yaitu tes fisik. Tes Fisik dengan berbagai macam rangkaian tes di dalamnya yang akan benar- benar membakar energy para casis. Untuk tes Fisik para casis di haruskan kumpul jam 06.00. Itu intruksi pelatih, namun kedisiplinan waktu casis yang tak ingin gugur hanya karena keterlambatan datang ke lokasi tes, sehingga pukul 05.00 WIB pun sudah terlihat segelintiran casis yang sudah mulai berdatangan di lapangan Sabuga. Hari Kamis 05 Juni 2014 merupakan hari terakhir yang akan menjadi sebuah hari yang bersejarah hari dimana kita akan benar-benar mengeluarkan seluruh tenaga kita , hari dimana kita akan memperjuangkan sebuah mimpi kita dengan tekad dan kerja keras tanpa menyia-nyiakan setiap tetes keringat yang akan menetes membasahi tubuh yang terbakar semangat.
Hari terakhir yang sangat menegangkan karena disinilah kita akan melihat seberapa jauhkah kaki kita akan melangkah, seberapa kuatkah kaki kita untuk berlari, seberapa kuatkah tangan ini mampu untuk menopang tubuh kita saat kedua tangan ini harus menjadi tumpuan beban tubuh kita dan seberapa besarkah semangat kita untuk melalui setiap rintangan hari terakhir tersebut.
Berdoa menjadi tahap awal untuk memulai rangkaian tes fisik tersebut ”Tuhan. . berikan kekuatan untuk tubuh kita, kita tahu engkau tak akan memberi ujian di luar batas kemampuan umatnya, semoga kita bisa berjuang dengan maksimal di tes fisik ini, amin” sedikit untaian doa yang terdengar syahdu dalam setiap bisikan doa yang di panjatkan oleh para casis.  Teringat kita dengan beberapa teman kita yang telah gugur sebelum memasuki tes fisik ini, mereka gugur pada saat tes kesehatan. Terasa sangat haru di kala mendengar berita bahwa ada beberapa nama yang harus gugur dan tidak bisa melanjutkan ke tahap tes selanjutnya yaitu tes fisik. Tetap Tabah dan Semangat untuk saudara-saudara kita yang sudah terhenti perjuangannya, kita akan melanjutkan perjuangan kalian sampai akhir. Semoga.
Pemanasan langsung di lakukan setelah semuanya selesai berdoa dan kemudian di bariskan berdasarkan regunya. Saat itu hari terakhir tes terlihat banyak sekali sosok orang yang mengenakan syal orange yang merupakan pelatih kita di PDW, kehadiran mereka itulah yang membuat kita semakin tegang.

Tes awal kita di haruskan Scot Rush dalam waktu 1 menit,dilanjutkan ke tes selanjutnya yaitu push up , shit up , Back up itu adalah rangkaian tes fisik awal yang di beri estimasi waktu selama 1 menit dan casis harus bisa melakukan gerakan sebanyak-sebanyaknya sesuai kemampuan  fisik masing-masing.Luar biasa menguras tenaga untuk rangkaian awal tes fisik ini, tapi cucuran keringat itu semakin mempererat persaudaraan antara casis satu dengan yang lain ”Ayo semangat, kamu pasti bisa!!” Sepenggal kalimat penyemangat yang sering terdengar  setiap kita tengah berjuang.
Kita pun beralih ke area sprint, Casis di haruskan berlari cepat dengan jarak tempuh 50 M setelah sprint kita pun lanjut lagi melakukan gerakan pull up tetap dengan estimasi waktu 1 menit, para pelatih sangat memperhatikan setiap gerakan kita karena gerakan yang tidak sesuai dengan aturan tidak akan masuk ke dalam hitungan. Tenaga sudah cukup terkuras tetesan keringat sudah mulai membasahi baju yang menempel di tubuh, tapi tes fisik masih belum berakhir dan ini adalah puncak tes fisik yaitu Lari mengitari lapangan dengan estimasi waktu 15 menit harus menempuh target 7 putaran atau lebih.Di tes lari ini setiap pelatih memegang satu orang Casis, untuk memantau kemampuan casis dengan lebih teliti. Mengitari lapangan di tengah terik matahari dengan di pantau mata pelatih yang sangat ketat menjaga setiap gerakan kita di lapangan. Teriakan para casis di luar lapangan dan dorongan semangat dari para pelatih pun menjadi acuan semagat kita yang tengah berlari memperjuangkan mimpi masa depan kita.WANADRI.
”Alhamdulillah . . . ”puji syukur  itulah kalimat pertama yang terucap dari setiap mulut para casis ketika mendengar suara pluit tanda berakhirnya tes lari yang tengah di lakukan para casis. Lega rasanya setelah melewati rangkaian tes seleksi selama seminggu lamanya, menahan haru yang menyatu dengan bahagia mengiringi perasaan kita yang saling berpelukan dan berjabat tangan sebagai bentuk mengungkapkan rasa senangnya kita.
Setelah seluruh Casis selesai melalui tes seleksi fisik itu, kita pun melaksanakan kegiatan penutupan Tahap tes seleksi yang sudah berlangsung seminggu lamanya. Para Casis tetap di pegang kendali oleh Kang Ardesir dengan serius kita mendengar setiap kalimat-kalimat yang dilontarkan untuk kita dan kita pun di intruksi balik kanan.Cukup membuat kaget, karena saat kita balik kanan sudah berbaris rapi para pelatih di hadapan kita. Sebagai tanda penutupan kita pun melepaskan nomor dada dan nomor punggung yang sudah menjadi saksi perjuangan kita dari hari pertama sampai hari terkahir kita berjuang.Sedih rasanya harus mengembalikan nomor itu, karena hanya itulah yang bisa di jadikan sebagai kenangan perjuangan kita saat tes seleksi, tapi semoga nomor itu bisa terganti oleh nomor Wanadri.Amin.
Sebelum berpisah dan pulang kita pun berfoto-foto ria untuk membuat sebuah kenangan. Kita tetap saudara seperjuangan, kita sama-sama mempunyai mimpi besar kita sama-sama berjuang dengan seluruh tenaga dan pikiran kita. Semoga Tuhan mewujudkan mimpi kita. Setelah berikhtiyar selanjutnya kita hanya bisa berdo’a kepada Tuhan untuk hasil yang terbaik.
”Tuhan ini perjuangan kita dalam menggapai mimpi besar kita,Aku pernah mendengar salah satu Sabda Nabi yang mengatakan Man jadda Wa Jadda  yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh Dialah yang Dapat. Tuhan ini Do’a kita umat Mu yang tengah berjuang dengan sungguh-sungguh.Tabah dan Semangat sampai Akhir”. Terima Kasih untuk para pelatih yang sangat membantu kita selama tahap tes seleksi fisik Pendidikan Dasar Wanadri 2014.
1 Juli 2014 yang menjadi tanggal dimana semua Do’a dan perjuangan kita akan terjawab dengan adanya pengumuman hasil seleksi. Siapakah 200 Orang yang akan melanjutkan perjuangannya di Pendidikan Dasar Wanadri 2014 nanti 23 Agustus – 21 September 2014?

Komentar

  1. juara pengalamannya bebz!!! tapi klo boleh jujur yah dari segi penulisannya biasa aja... hehe kamu bnyak TYPO bebz,, terus banyak penulisan kata yang salah, nggak konsisten. apalagi mengenai penggunaan aturan yg rata kanan kiri dan jarak antara paragraf.. itu ngaruh bgt loh sama ketahanan pembaca... terus klo aja kamu bikin sub judul dari hari ke hari atau dari peristiwa yg satu ke yang lainnya itu lebih menarik... hehehe tapi so far,,, kamu juaralah,,, sing lolos bebz!!! perjuangan kamu nggak akan sia-sia,, apapun hasilnya kamu keren bin nekad!!! hhahhahaa all the best for mantan temen kamar!!!! wkwkwkwkwkkkk

    BalasHapus
  2. Selamat dika sudah lulus di pendidikan dasar wanadri dan menjadi anngota wanadri

    BalasHapus
  3. http://reretaipan88.blogspot.com/2018/07/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-5.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Perjalanan Pendidikan Dasar Wanadri

Materi Psikologi Sosial MOTIF

TAHUN PERTAMA KAMI SEBAGAI ANGKATAN TOPAN RIMBA & PUSPA RAWA (DIES #1)