Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Burning Sun (Episode 1)

Berawal dari pemukulan yang terjadi di club Burning Sun pada akhir tahun 2018, yang melibatkan pengunjung dan karyawan club. Pengunjung yang terlibat dalam kasus tersebut yang pertama itu sebagai korban yang menurut hasil wawancara si korban dengan salah satu stasiun televisi korea dia menyatakan “Kalaulah malam itu aku di pukul oleh pengunjung lain (Si A), kemudian aku di seret keluar club oleh petugas keamanan dan aku kembali mendapat pukulan dari orang yang berbeda (Si B). Tapi menurutku orang itu bukan petugas kemananan ataupun si A yang memukulku di dalam” Kurang lebih seperti itu ungkapan si korban yang di dapatkan dari hasil wawancara dan kutipan beberapa artikel yang bisa juga kalian temukan di internet. (Apa yang terjadi kepada si korban itu bisa juga di lihat video CCTV dari club tersebut yang bisa di akses juga di youtube) Setelah si korban ada di luar club, dia mencoba masuk lagi ke dalam club dengan menerobos petugas keamanan, hanya saja gagal, karena di cegah oleh pet

Penggelaman kapal asing di Pantai Pangandaran

Gambar
Pernah dengar mengenai kapal yang di tenggelamkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusti? Beberapa tahun silam, Ibu Susi pernah memimpin penenggelaman kapal asing berbendera. Dulu memang sangat gencar mengenai pengawasan sekitar laut, karena sering bermunculan kapal illegal di tengah laut, untuk mengambil ikan-ikan di laut negeri kita atau hanya sekedar melintas saja. Rupanya, hal tersebut membuat Ibu Susi mulai geram, sehingga melakukan aksi penenggelaman kapal asing (FV Viking) yang sudah menjadi target incaran polisi internasional. Kapal FV Viking ini merupakan salah satu dari kapal lain yang di gunakan untuk menangkap ikan tootfish Antartika dan Patagonia yang langka. Demi kelancaran pergerakannya, menurut beberapa artikel ternyata kapal tersebut sudah 13 kali berganti nama, 12 kali berganti bendera dan 8 kali berganti call sign. Dalam melakukan penenggelaman tersebut, Indonesia juga bekerja sama dengan Norwegia dan Afrika untuk memastikan kalau

Pantai Pangandaran "Rumput Laut"

Gambar
Pantai pangandaran yang biasanya menjadi tujuan lokasi wisata public, rupanya memiliki sisi lain yang menarik mengenai aktivitas masyarakat sekitar yang ternyata sering mencari rumput laut di sekitaran pantai teresebut. Apabila kita sadar dengan kondisi sekitaran pantai, pasti di pinggiran pantai, kita akan melihat beberapa tumpukan rumput laut kering yang memang sudah tak berguna. Dari situ kita bisa mengetahui bahwa pantai pangandaran ini memiliki potensi besar penghasil rumput laut. Rumput laut yang terhempas di pinggir pantai Pantai yang di dominasi dengan hamparan batu karang yang juga menjadi salah satu pusat perhatian para wisatawan ini memiliki daya tarik lain yang juga bisa di nikmati hasilnya yaitu rumput laut segar. Di saat kondisi laut sedang surut dan cuaca cukup mendukung, para pencari rumput laut bisa memetik langsung rumput laut yang menempel di batu karang satu persatu dan di masukan ke dalam wadah yang sudah di siapkan, sebelum nantinya di olah lebih