Materi Psikologi Sosial MOTIF

1.Motif (psikologi)
motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force. Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan fakrot - faktor lain, yang disebut dengan motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuans.Motif dalam psikologi berarti juga rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu perbuatan (action) atau perilaku (behavior).Motivasi adalah seluruh proses gerakan itu, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan tujuan atau akhir daripada tindakan atau perbuatan. Dengan demikian motivasi mempunyai tiga aspek didalamnya yaitu:
  • keadaan terdorong dalam diri organisme ( a drive state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan jasmani, keadaaan lingkungan, atau keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.
  • perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini
  • Tujuan atau "goal" yang dituju oleh perilaku tersebut
Ada beberapa kriteria motif.Berikut ini adalah motif-motif yang timbul pada diri manusia ketika berkomunikasi:
  • motif informatif, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan
  • motif hiburan, yaitu hal-hal yang berkenaan untuk mendapatkan rasa senang
  • motif integrasi personal, merupakan motif-motif yang timbul akibat keinginan untuk memperteguh status, kredibilitas, rasa percaya diri, dll

  • motif integratif sosial, dimaksudkan untuk memperteguh kontak sosial dengan cara berinteraksi dengan keluarga, teman, orang lain
  • motif pelarian, merupakan motif pelepasan diri dari rutinitas, rasa bosan, atau ketika sedang sendiri
2.      LINGKARAN MOTIF
3.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif
  Tidak semua kebutuhan menimbulkan motif.
  Motif juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan kebudayaan, misalnya seseorang yang lapar dalam kelas, namun adanya aturan yang tidak mengizinkan makan di dalam kelas, sehingga motif untuk makan tidak timbul atau ditunda.


 

4.     Memahami Motif dan Minat Manusia Dalam Kerangka Psikologi Sosial

Motif adalah merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan, atau  dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Motif-motif manusia dapat bekerja secara sadar, dan juga secara tidak sadar bagi diri manusia. Untuk itu, agar dapat memahami dan mengerti tingkah laku manusia dengan lebih sempurna maka patutlah kita memahami dan mengerti terlebih dahulu apa dan bagaimana motif-motif dari tingkah lakunya. Dalam mempelajari tingkah laku manusia pada umumnya seharusnya kita mengetahui apa yang akan dilakukannya, dan mengapa ia melakukannya. Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif-motif itu memberikan tujuan dan arah kepada tingkah laku kita. Kegiatan-kegiatan yang kita lakukan sehari-hari juga mempunyai motif-motifnya sendiri. Misalnya kita makan tiga kali sehari dan tidur setiap malam dengan motif untuk memenuhi kebutuhan akan makanan dan perlu beristirahat.
Ø  Motif tunggal,motif bergabung
Motif kegiatan-kegiatan kita dapat merupakan motif tunggal dan motif bergabung. Misalnya jika seseorang menjadi anggota suatu perkumpulan, maka motif-motifnya biasanya bergabung. Ia mungkin ingin belajar sesuatu yang baru bersama-sama dengan anggota tersebut, disamping itu mungkin ia juga ingin berorganisasi, ia juga mungkin ingin mengenal lebih dekat beberapa orang kelompok, ia juga mungkin ingin memperluas relasi-relasinya guna kelancaran pekerjaan kantornya.Seseorang itu mungkin mempunyai berbagai macam motif yang sekaligus bekerja dibalik perbuatan menggabungkan diri dalam organisasi itu, akan tetapi biasanya kegiatan itu didorong dengan satu motif utama dan beberapa motif tambahan yang mungkin merupakan rincian dari motif utama tersebut. Untuk memahami susunan motif yang mendorong seseorang dewasamelakukan sesuatu yang tidak kita mengertiseringkali tidak mudah. Dalam hal ini, patutlah dipahami lebih mendalam riwayat dan struktur kepribadiannya, perbuatan itu sendiri, kondisi-kondisi dilingkungannya dimana perbuatan itu dilakukan, dan saling hubungan antara ketiga golongan faktor tersebut.
ü  Motif geogenetis
Dilihat dari asalnya, bahan motif-motif pada diri manusia pernah diggolongkan ke motif-motif yang biogenetis dan motif yang sosiogenetis, yaitu motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organisme sebagai mahluk biologis, dan motif-motif yang berasal dari lingkungan kebudayaanya.  Motif –motif biogenetis merupakan motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secar biologis. Contoh dari motif ini adalah lapar, haus, istirahat, mengambil nafas dll.
ü  Motif sosiogenetis
Motif-motif sosiogenetis adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Misalnya adalah keinginan untuk mendengarkan musik pop atau musik keroncong, keinginan untuk membaca sejarah Amerika, keinginan bermain bulu tangkis dan sebagainya.
ü  Motif teogenetis
Motif ini berasal dari interaksi antara manusia denagn Tuhannya seperti yang terwujud dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agamanya. Sementara itu manusia ingin berinteraksi dengan Tuhannya untuk dapat menyadari bahwa tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan di dalam masyarakat yang heterogen. Misalnya dapat diambil contoh yaitu keinginan seseorang untuk mengabdi kepada Tuhan YME.
Motivasi pada diri orang itu pada umumnya berbeda-beda. Ada yang awalnya berasal dari dirinya dan ada pula yang berasal dari luar dirinya, akan tetapi itu kemudian menjadi darah dagingnya selama ia berkembang dari anak-anak hingga dewasa. Motif berarti penggerak diri manusia untuk berbuat sesuatu. Dalam mendidikmotif anak itu, kita harus bisa untuk membentuk kerangka pengertian dan kesadaran pada anak yang dapat merangsangnya untuk menggunakan potensi-potensinya secara konstruktif dan produktif bagi seluruh masyarakat. Upaya pendidikan motif-motif dan minat-minat merupakan suatu upaya yang sebaiknya dilakukan dengan sadar dan sistematis di mana masyarakat mengalami perubahan-perubahan yang besar seperti yang terjadi di negara kita.
Peranan motif dalam pengamatan
Pengalaman itu terjadi melelui proses dimana rangsangan-rangsangan dari luar seperti cahaya untuk mata, bunyi untuk telinga, dan bau untuk hidung. Ini semua diawali dari pengamatan panca indera dan kemudian diteruskan ke otak. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mengamati rangsangan-rangsangan itu yang berlalu dari luar diri kita dan rangsangan yang dapat ditangkap oleh panca indera kita. Kita akan menyadari itu apabila kita berhenti melakukan kegiatan yang sedang kita lakukan dan kita melihat dan mengamati segala apa yang kita lihat dan kita dengar pada suatu tempat tertentu.
Pengertian Minat Manusia
Minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni. Ini merupakan pengertian minat yang diungkapkan oleh John Holland. Dalam pengertian yang lain, minat dapat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Masa ini merupakan masa yang sangat tepat untuk mengembangkan bakat dan minat. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah. Hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk mengembangkan bakat dan minat adalah:
a. Sejak usia dini cernati berbagai kelebihan yang dimiliki anak.
b. Membantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
c. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
d. Memberikan berbagai wawasan, pengetahuan, pengalaman untuk anak.
e. Memberikan stimulus kepada anak untuk mengembangkan potensinya.
f. Memberi stimulus kepada anak untuk mengembangkan bakat lainnya.
Selain dari beberapa hal di atas, sebenarnya  masih banyak hal-hal lain lagi yang perlu diperhatikan. Perlu dilakukan hal yang terbaik untuk anak agar potensi-potensi yang dimilikinya bisa maksimal.
5.      JENIS MOTIF
      Motif  diantaranya penggolongan berdasarkan kebutuhan primer (kebutuhan fisiologis) dan sekunder (kebutuhan sosial).
      Teori motivasi Abraham Maslow: motivasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis mengikuti suatu hirarki/jenjang tertentu, artinya: motivasi dari kebutuhan yang lebih rendah merupakan motivasi yang mendesak sifatnya (lebih darurat), sehingga perlu diprioritaskan. Bila kebutuhan pada tingkat rendah telah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi yang akan memotivasi perilaku, dan kebutuhan yang lebih rendah tidak lagi mendorong tingkah laku.
Hirarki kebutuhan A.H Maslow
1)      Kebutuhan biologis dan fisiologis: kebutuhan akan udara, makanan, seks, dll (biological).
2)      Kebutuhan akan perasaan aman (safety need).
3)      Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan untuk memiliki atau dimiliki (need for socialization).
4)      Kebutuhan akan penghargaan (self-esteem).
5)      Kebutuhan akan kebebasan bertingkah laku tanpa hambatan dari luar untuk menjadikan diri sendiri sesuai dengan citra dirinya sendiri (self-actualization).
Pembagian Motif menurut McClelland
1)      Kebutuhan untuk berkuasa (need for power).
2)      Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement).
3)      Kebutuhan untuk mencari teman, mencari pegangan pada orang lain (need for affiliation).




DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Perjalanan Pendidikan Dasar Wanadri

TAHUN PERTAMA KAMI SEBAGAI ANGKATAN TOPAN RIMBA & PUSPA RAWA (DIES #1)