Wanadri For You 2018 "Olah Raga Arus Deras"

Sekolah Olah Raga Arus Deras Wanadri 2018 yang di laksanakan di Sungai Cianten Bogor ini banyak di likuti peserta dari berbagai daerah, acara ini berjalan dari 12 – 14 Januari 2018. Peserta yang memiliki beragam basic berbaur menjadi satu dan mengikuti apa yang di rancang oleh panitia kegiatan.

Bukan hanya sekedar pengarungan atau bermain perahu di atas air, tapi banyak ilmu yang kita dapat, karena sebelum pengarungan seluruh peserta harus mendapatkan materi dasar mengenai Olah Raga Arus Deras. Salah satu materinya itu tentang manajemen logistik, navigasi, Rapid Teknik dan mengenal macam-macam jeram, itu sebagian materi dasar yang harus di ketahui oleh seluruh peserta dan nantinya akan di aplikasikan saat pengarungan.

Hari pertama pengarungan di sambut dengan hangat oleh para peserta, semuanya nampak semangat untuk memulai aktivitas pada hari itu, karena itulah hari yang mereka tunggu.

Seluruh tim bergeser ketitik awal dengan menggunakan mobil dan setibanya di titik awal peserta mempersiapkan kebutuhan pengarungan, seperti mempompa perahu dan packing logistik di atas perahu, mulai hari itu apa yang mereka dapatkan dalam materi akan di aplikasi di lapangan. Dan di mulai dari persiapan pengarungan.

Dalam pengarungan ini ada15 perahu yang masing-masing perahu itu berisi 5-6 personil. Sebelum pengarungan panjang seluruh peserta melakukan pemanasan dalam mendayung untuk menyamakan ritme awak perahu agar bisa paham intruksi kapten apa saja yang harus awak perahu dengar ketika di atas air.

Olah Raga Arus Deras memang bukan sebuah olahraga individual, karena olahraga ini membutuhkan kerja sama tim dan kekompakan dalam mendayung, jadi kapten disini bertugas untuk mengendalikan awak dan perahunya agar bisa melewati jeram-jeram dengan mulus.
Hari pertama pengarungan dirasa cukup berat, bukan alasan jeram-jeram yang sulit di lalui, tapi kondisi air yang surut membuat tim terpaksa turun ke sungai untuk mendorong atau mengangkat perahu yang tersangkut di bebatuan. Cuaca akhir-akhir ini memang jarang turun hujan, jadi berakibat ke kondisi air sungai yang semakin kering. Walaupun begitu mereka tetap semangat melewati setiap segmennya. Bebatuan yang mengahalangi jalur pengarungan itu tak membuat tim berhenti, karena berkat kerja sama setiap awak perahunya mereka bisa tiba ke titik bivak (camp) pertama di daerah kampung Ketip yang berada di KM 6.

DI titik bivak pertama ini personil melakukan river camp sesuai kelompok perahu, di segmen dekat lokasi bivak ini jalurnya memang terlihat kering dan itu sempat membuat mereka berpikir “Apakah besok pengarungan kita akan seperti tadi? Semoga saja tidak, dan semoga malam ini turun hujan” itulah yang di rasakan mereka.

Mereka menikmati malam dengan mengobrol sambil menyantap makan malamnya di tengah-tengah api unggun yang berkobar menyala, tapi malam itu tak bertahan lama, karena do’a mereka langsung di dengar Tuhan. Langit perlahan mulai meneteskan rintikan air hujan dan membuat lingkaran hangat itu menghilang dan langsung berlindung ke bivak masing-masing. Rasanya bahagia ketika hujan semakin deras dan semakin malam suara aliran sungai mulai terdengar lebih tegas dari hari sebelumnya. “Ada kejutan apa yang akan di tunjukan oleh sungai cianten besok ya?”.

Hari kedua di sambut dengan pertanyaan “Gimana TMA (Tinggi Muka Air) nya naik gak?” pertanyaan yang penuh harap agar bisa mengarung dengan damai. Dan Sungai cianten mulai menyambut mereka dengan variasi jeram di setiap segmennya.


Di tengah pengarungan peserta melakukan simulasi flip-flop , renang ofensive , defensive dan melakukan penggambaran jeram dan setelah itu mereka bisa mengarungi Sungai dengan meyelaraskan setiap dayungannya sampai bisa tiba di titik akhir. Karena kalian harus tetap ingat di setiap dayungan kalian itu adalah sebuah do’a.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Perjalanan Pendidikan Dasar Wanadri

Materi Psikologi Sosial MOTIF

TAHUN PERTAMA KAMI SEBAGAI ANGKATAN TOPAN RIMBA & PUSPA RAWA (DIES #1)