Film Ayat-Ayat Cinta 2 (Review)
Baiklah . .
Sedikit kilas balik tentang
Ayat-Ayat Cinta Season 1 yang bagi saya
sebagai penonton perempuan, ceritanya melibatkan emosi dan perasaan,
jadi ada saja scene yang membuat air mata tak sanggup terbendung. Ditambah lagi
dengan sikap ramah dan lembutnya Aisyah yang dengan ikhlas memberi izin
suaminya untuk menikahi perempuan lain dan berbagi cinta suami dengan istri
kedua Fahri yang di perankan oleh Carissa Putri. Tapi itulah salah satu pesan
moral untuk kita kaum perempuan, mungkin tak semuanya bisa seikhlas Aisyah,
tapi apa yang Aisyah lakukan itu berdasarkan apa yang tercantum dalam
al-qur’an.
Selang beberapa tahun kisah cinta
mereka kembali muncul di Layar Lebar, tentunya tidak melulu menceritakan masa
lalu mereka berdua, tapi Ayat-Ayat Cinta 2 ini tampil dengan pemain-pemain baru
dan cerita yang lebih membuat kita penasaran, ini berlaku untuk kita yang
mengikuti dari season yang pertama. Film Ayat –Ayat Cinta 2 ini mulai tayang 21
Desember 2017 di Bioskop Indonesia. Karena ini masih tayang di bioskop, jadi
sekilas saya ingin bercerita setelah menonton film ini.
Sebelum saya menontonnya, saat
itulah saya berani melihat poster film tersebut. Posternya terlihat sosok Fahri
yang masih di perankan oleh Fedi Nuril dan di temani oleh para pemain baru,
salah satunya ada Dewi Sandra, Tatjana shapira ,Chelsea Islan, Nur Fazura dan
masih banyak lagi deh pokoknya.
Dengan latar cerita di beberapa
lokasi, yaitu : Jakarta, London dan
Budapest, menjadi suguhan yang cukup berbeda dan terasa khas sekali,
Opening Soundtracknya membuat
kita sekilas teringat film yang pertama, mungkin tujuannya untuk mengingatkan
kembali dan menghantarkan penonton ke season 2 ini, kalau memang benar, menurut
saya ini cukup berhasil. Dan soundtrack di season ini pun tak kalah menarik
juga, di tambah lagi pengisinya itu penyanyi-penyanyi wanita luar biasa semua.
Di film ini memang lebih banyak
ilmu yang bisa kita serap untuk di dunia nyata, karena saya merasa di awal-awal
film ini, saya seolah mengikuti Kuliah Umum yang di isi oleh Prof. Fahri dan
saya adalah Mahasiswanya. Ada yang sependapat dengan saya?
Wibawa seorang Fahri disini
terasa meningkat sekian persen dari yang sebelumnya. Sosok Fahri yang tampan,
berwibawa, ramah, sopan dan selalu mengingat pesan sang istrinya (Aisyah),
sungguh menggambarkan sosok suami yang luar biasa. Tapi jujur, gambaran sosok
Fahri ini cukup membahayakan untuk kami kaum perempuan, kenapa?
Karena saya yakin tak banyak
perempuan setelah menonton ini, pasti mengidamankan seorang suami seperti Fahri
yang mungkin nyaris sempurna, kamu bisa saja tidak berekspetasi demikian, tapi
saya yakin salah satu dari kalian ada yang seperti itu.
Toleransi antar umat beragama?
Fahri bisa menggambarkan itu, berbagai umat manusia dengan agama berbeda berada
di satu komplek perumahan yang tidak di bawah naungan pancasila, tapi tetap
terasa unsur bhineka tunggal ika nya. (Saya suka scene Fahri yang berkata
tentang ini).
Martabat seorang Perempuan? Ini
di wakili oleh sosok aisyah yang selalu menjaga kehormatannya sebagai Perempuan
muslimah yang jauh dari suaminya, tapi dia tetap mempertahankan kehormatan itu
walau dalam sebuah tekanan. Bagian ini akan memberi tamparan halus bagi kami
kaum perempuan yang tidak bisa menjaga kehormatannya dalam bentuk apapun dan
memberi tamparan keras bagi kaum laki-laki yang masih saja menganggap rendah
seorang perempuan. Oleh karena itu kita harus ingat pepatah “Syurga di telapak
kaki Ibu”.
Terus bagian mana kisah cinta
keduanya?
Agak sulit menggambarkan kisah
cinta keduanya, apa yang saya ceritakan di atas itulah gambaran tentang mereka,
tapi intinya kalau ingin mencintai, cintailah cintanya dan saat harus membenci,
bencilah kepada bencinya (apa yang harus kamu benci) bukan mencintai atau
membenci orangnya. Karena Tuhan akan menuntunmu menuju kebahagiaanmu, apapun
caranya.
Oh iya Scene Tentang Keira dan Sabina itulah
yang membuat air mata tak terbendung lagi. Siapakah mereka? Akankah kembali ada
yang berkata “Nikahi aku Fahri?”, entahlah.
Terima kasih untuk suguhan
karyanya untuk kami Indonesia.
Saya Cinta Film Indonesia!
Komentar
Posting Komentar