Surat Untuk Para Sahabat
Pagi ini saya
sedang asyik berdiam di depan laptop dan membiarkan jari saya untuk menari di
atas keyboard laptop untuk mengerjakan hal-hal yang saya anggap itu sangat
penting, tapi tiba-tiba tarian jari saya mengajak mata ini memperhatikan sebuah
halaman online yang menampilkan sebuah cerita yang menarik untuk saya baca, saya
memeng sering membaca tulisan dari blog orang tersebut (bukan karena dia teman
saya, tapi memang saya juga belajar menulis salah satu nya dari dia).
Setelah tadi
saya selesai membaca tulisannya, pikiran saya langsung terbang jauh ke waktu
yang ternyata sudah cukup lama saya lalui, Waktu dimana saya tengah fokus dan
asyik dengan kegiatan yang sekarang saya lakukan, tanpa menghiraukan dengan
masa lalu yang pernah saya miliki. Ternyata saya baru sadar terlalu banyak
moment yang saya lewati bersama sahabat-sahabat di kampus, seperti cerita
Wisuda angkatan, kumpulan, bahkan pernikahan sahabat saya pun banyak yang saya
lewati dan saya tidak menjadi bagian dari cerita indah mereka. Kecewa? Sedih? Itulah
yang saya rasakan ketika memang tidak bisa menghadiri moment – moment bersama
mereka, tapi apadaya saya masih punya tanggung jawab disini yang dari awal ini
menjadi keputusan saya untuk mencoba menjalani nya sampai akhir. (Saya yakin
kalian pasti paham kondisi saya sekarang).
Menyesal ?
tentunya tidak, karena mungkin saya bisa mendapatkan sesuatu yang sangat
berharga disini. Tapi memang cukup menjadi pikiran saat saya tidak hadir ke
wisudaan angkatan, walaupun memang tidak semua yang di wisuda, tapi ini moment
kita berkumpul. Harusnya. (Maafkan untuk waktu yang belum mengizinkan untuk
saya berada disana menemui kalian langsung dengan menggunakan pakaian
kebanggaan seorang Sarjana, tapi do’a saya selalu ada untuk kalian.Insyaalloh.).
Perayaan Graduation pun saya tidak bisa menyempatkan diri untuk turut serta
berbahagia bersama kalian. Sedih tau. Dan satu lagi memang ternyata kita terasa
semakin tua dan sudah waktunya, iya pernikahan. . Di kelas memang sudah mulai
ada undangan pernikahan yang bertebaran
(Walaupun memang baru 4 orang di kelas saya sudah menjalani sunnnah Rosul untuk
membangun rumah tangga) Di hari berbahagia merekapun saya masih tetap tidak
bisa ada dalam sebuah cerita bahagia mereka, walaupun memang sayapun ikut
merasakan kebahagiaan mereka dari jauh, tapi tetap saja rasa kesal mulai muncul
dari diri saya dan sahabat-sahabat saya. Tapi waktu itu memang saya bisa hadir
di hari pernikahan teman kelas saya yang ketiga, itu saya benar-benar berusaha
untuk bisa meluangkan waktu untuk dapat menghadiri acaranya, dan kali ini saya
berhasil untuk merasakan langsung kebahagiaannya. Kaget memang yang di rasakan
teman-teman saya ketika saya bisa menghadiri pernikahan Teh Rini waktu itu
(Ternyata kebahagiaan itu bisa saya rasakan ketika berada di sekitar kalian,
canda tawa yang di rasa tanpa ada sekat, karena kita sudah tau diri kita
masing-masing), bahkan si pengantin wanita pun merasa ini mimpi atau kenyataan
ketika saya bisa hadir di pernikahannya, sempat meneteskan air mata haru memang
kita saat berada di kamar rias si pengantin wanita waktu itu (Karena kita
sedikit bernostalgia dengan cerita dulu kita).
Untuk Teman,Sahabat
dan bagi saya kalian sudah menjadi saudara bahkan keluarga yang memang sangat
memberi pengaruh besar dan penyemangat untuk saya menjalankan pilihan saya ini,
untuk kelak di saat saya sudah selesai disini, saya ingin kembali dengan
kalian. Kurang lebih 5 tahun kita saling kenal satu sama lain, kita saling
berbagi kesenangan ataupun kesedihan dan saling memberi semangat. Terima kasih
untuk sosok kalian yang sudah menorehkan cerita dan warna dalam hidup saya, tak
pernah bosan mengingatkan saya untuk shalat ataupun kuliah (Yang sampai
sekarang skripsi pun belum saya garap, tapi katanya sih nanti kalian mau bantu
juga, hehee).
Kalian memang
tidak layak untuk di lupakan, karena kalian patut saya ingat selalu karena
bersama kalian saya merasa bahagia,
selalu tetap saling mendo’akan yah untuk hal-hal terbaik yang nanti akan
menjadi kebaikan untuk kita bersama. Terima Kasih juga untuk selalu setia
mendengar keluhan – keluhan hati saya.
SAYANG
KALIAN ICD 2011
Komentar
Posting Komentar