Dee Lestari : Supernova #2 “AKAR” (Review)


Setelah tahun 2014 buku Supernova #1 “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh” sukses menyita jutaan penonton di bioskop Indonesia. Ini mempengaruhi saya untuk melanjutkan membaca Novel Supernova #2 “AKAR”.

Judul Buku : Supernova #2 “AKAR”
Penulis : Dee Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka, 2012 dan pernah di terbitkan dengan judul yang sama
                   di tahun 2002
Halaman: 262  Halaman

Sekilas cerita novelnya   . . .
Di buku ini masih sama dengan supernova #1 yang menyambut pembaca dengan lembaran paragraf yang berasal dari (Catatan pada suatu malam dingin hingga masuk angin).

Gio yang datang mengunjungi Bolivia untuk bertemu dengan Chaska, Ibu dari teman Quechua-nya, Paulo yang sudah seperti Ibunya sendiri.

Seorang yatim piatu bernama Bodhi yang menurut takdir dia harus di pertemukan dengan seorang Biksu yang lebih di kenal dengan sebutan Guru Liong. Bodhi juga adalah seorang pemuda pengikut pasukan punk yang bekerja sebagai bawahan Bong, pemimpin dari hidup punk. Dia berada disana dengan mengemban tugas untuk berbagi cerita tentang pengalaman hidup pribadinya.

Tidak hanya berbagi di kalangan punk, Bodhi pun harus melakukan perjalanan Dari Thailand – Laos- perbatasan kamboja, tak mudah memang untuk melakukan perjalanan itu , bahkan Bodhi sempat harus menyamar sebagai anggota komunis, datang di tempat asing tanpa membawa uang sepeserpun, pernah Bodhi alami. Bahkan sampai sempat bekerja sebagai tukang kebun yang gaji nya bisa di anggap lebih dari cukup untuk membiayai kehidupannya pada saat itu, walaupun dia terpaksa bekerja di ladang yang menurutnya bukan hal yang bisa di maklumi, tapi karena kebutuhan ekonominya yang masih harus mencari seseorang dan membutuhkan uang yang cukup banyak.

Review tentang novel nya . . .
Buku yang memang lebih tipis dari novel Supernova #1 ini , cukup menyita perhatian saat saya melihat daftar isinya, yang hanya ada 3 keping cerita
Keping 34        : Kabut Tak Tenggelam
Keping 35        : Akar
Keping 36        : Selamat Menjadi: S
Walaupun hanya tiga keping, tapi dinamika kehidupan sosok Bodhi, cukup melibatkan emosi saya. Sesekali saat membaca saya kasian dengan sosok Bodhi, tapi sisi lain saya sempat merasa berdebar saat Bodhi melakukan hal-hal yang mengancam dirinya.

Ulah Bodhi yang terkadang tak memikirkan dampak panjang untuk dirinya sendiri itu cukup membuat emosi saya terpancing.

Istilah-istilah sains Di Supernova#2 ini agaknya mulai berkurang, tak seperti sebelumnya, harus lebih keras menelaah dari setiap kalimat yang di tulis Dee. Apa mungkin sekarang sudah mulai mengerti bahasanya Dee. Tapi di novel ini sepertinya ada sebutan-sebutan untuk seseorang yang baru saya tahu,mungkin karena berkaitan dengan marga atau negeri yang di jadikan plot cerita nya.

“Aku mencintai kehidupan. Aku menikmati setiap hela nafas, setiap pergerakan terkecil semua sendi dan ototku, dan aku sepakat tidak ada yang lebih merdu dari suara detak jantung. Namun, seperti kalimat klise yang berbunyi : Setiap Manusia punya batas” Ku temukan ini di keping 35 : AKAR. Silahkan buat arti masing-masing untuk kalimat itu.

Terlalu banyak karakter-karakter yang muncul sekilas, mungkin ini dampak dari petualangan Bodhi yang tentunya akan selalu bertemu dengan orang-orang baru yang sedikitnya akan berpengaruh kepada keberlanjutan petualangan hidup Bodhi.

Selamat Menikmati karya Dee Lestari : Supernova #2 “AKAR”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Perjalanan Pendidikan Dasar Wanadri

Materi Psikologi Sosial MOTIF

TAHUN PERTAMA KAMI SEBAGAI ANGKATAN TOPAN RIMBA & PUSPA RAWA (DIES #1)