Dee Lestari : Supernova #1 “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh” (Review)


Dulu sekitar tahun 2009, pernah baca Novel ini, karena di rekomendasikan sama teman yang juga hobi sama karya nya Dee Lestari.
Awal baca belum kepikiran kalau nantinya Novel ini akan di film kan seperti novel Ayat-Ayat Cinta yang sempat kontroversi saat cerita di dalam novel itu di filmkan.

Judul Buku : Supernova #1 “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh”
Penulis : Dee Lestari
Penerbit : Truedee Books, 2001 & Bentang Pustaka, 2012
Halaman: 322 Halaman

Sekilas cerita novelnya   . . .
Berawal dengan rangkaian paragraf yang berasal dari (Catatan pada Suatu Pagi buta di atas Rumah Tetangga).

Dimas, George Washington University yang berasal dari keluarga Indonesia yang cukup Kaya dan Satu lagi Reuben, Mahasiswa John Hopkins School Of Medicine yang merupakan seorang anak beasiswa yang mungkin hanya cocok bergaul dengan buku-buku tebal untuk terus mengisi otaknya yang bisa saja sudah melebihi kapasitas yang di berikan Tuhan. Pertemuan pertama mereka itu tepat di bawah plang Wisconsin Avenue, tak ada yang spesial di pertemuan pertama mereka yang terasa begitu datar-datar saja.

Semakin hari kehangatan begitu terasa  diantara keduanya, sampai pada akhirnya Reuben dan Dimas saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menetap bersama. Dari kebersamaan mereka itu muncullah pemikiran liar dari Dimas yang merupakan seorang penulis dan pujangga ditambah pengetahuan Reuben tentang watak alam semesta. Keduanya mengkombinasikan kedua otak mereka menjadi sebuah karya yang berjudul “Cerita Cinta antara Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh”.

Review tentang novel nya . . .
“Novel ini memang nampak ringan namun terasa berat”

Dulu membaca ini sempat bolak-balik, karena saat ada yang tidak di pahami di halaman depan saya mundur lagi membuka lembaran sebelumnya untuk memahami lebih tentang alur ceritanya.

Banyak melibatkan tentang bahasa-bahasa sains yang tidak semua paham tentang istilah-istilah yang di selipkan dalam novel ini, tapi tenang, buat yang gak paham masih ada footnote yang akan menjelaskan istilah-istilah asing  bagi yang bukan berasal dari sains.
Tapi, semakin larut kamu membaca setiap keping dari lembaran itu, kamu akan semakin paham isi ceritanya, di tambah lagi sekarang novel ini sudah di film kan, jadi kamu bisa lebih mudah membacanya sambil membayangkan setiap karakternya sesuai dengan filmnya.

Ada kalimat yang ingin saya kutip “Dan Bagi manusia yang melihat dunia hanya hitam dan putih, maka ia harus siap terguncang setiap kali memasuki area abu-abu dimensi kuantum, karenanya relativitas bagaikan kiamat bagi orang yang mengagung-agungkan objektivitas”
Cerita cinta Sosok Ferre, Rana dan Arwin ini cukup kontrovesi, entah mungkin ini efek dari dua pasang gay yang ada di balik cerita cinta mereka. Terkadang pasangan gay ini memaksakan sebuah adegan yang saya rasa itu hanya di setujui oleh salah satu dari mereka berdua.

Di novel ini kalian akan sering bertemu dengan kata “TURBULENSI”, maka pahamilah dengan baik apa itu Turbulensi.

Kali kedua saya kembali membaca buku ini, saat filmnya akan tayang di 2014, karena setidaknya saya tahu bagian mana yang nantinya akan di sederhanakan dalam sebuah film. Tak perlu khawatir saat bagian di novel itu akan hilang saat di filmkan, karena film terikat dengan durasi jadi harus pandai menyederhanakan cerita novel, tanpa mengurangi estetika cerita aslinya.

Selamat Menikmati karya Dee Lestari : Supernova #1 “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Perjalanan Pendidikan Dasar Wanadri

Materi Psikologi Sosial MOTIF

TAHUN PERTAMA KAMI SEBAGAI ANGKATAN TOPAN RIMBA & PUSPA RAWA (DIES #1)