Akhir Pekan Sebuah Kerajaan Tua
Akhir pekan yang
biasanya orang-orang manfaatkan untuk berlibur dengan keluarga, sanak saudara
ataupun kerabat dekat, sepertinya sedikit mirip dengan apa yang saya lakukan
dengan para saudara-saudara saya, tapi akhir pekan kita ini memiliki targetan
yang harus terselesaikan, karena akhir pekan kita ini harus bermusyawarah
perihal sebuah kerajaan tertua di Indonesia yang harus di perjuangkan tahta dan
martabatnya di masa depan.
19 orang pasukan
kerajaan mendapat sebuah kehormatan untuk membuat perencanaan kepemipinan
kerajaan yang baru. Keberangkatan kesana kita menggunakan 10 sepeda motor, hari
itu kita berangkat sore hari dari istana, cuaca mendung selalu mengiringi
selama perjalanan kita, tapi tuhan masih memberi kita kemudahan dengan tidak
menurunkan hujannya selama kita di perjalanan. Dan hujanpun berkenan turun saat
kita sudah tiba di kediaman permusyawarahan.
Hari pertama
disana kita mulai pengkondisian kebutuhan untuk pelaksanaan musyawarah pada
esok hari. Kegelapan malam memang sudah menyambut kita saat tiba disana
sehingga tak banyak area yang bisa gunakan untuk bergerak selain didalam
ruangan. Rintikan hujan dan dinginnya malam memberikan kita keputusan untuk
memulai obrolan ringan diluar pembahasan musyawarah.
Malam seperti
itu nampaknya memang kita butuhkan untuk meringankan pikiran dan memberi hiasan
bibir untuk memasang senyuman atau tawa terindahnya ketika menikmati
celotehan-celotehan ringan para pasukan kerajaan.
Semakin larut
obrolin ringan itu mulai mengurangi pasukannya yang bergegas pergi kekamar
tidur untuk mulai beristirahat dan mempersiapkan kegiatan esok.
Esok hari
tepatnya hari Sabtu jam 10.00 WIB pasukan memulai permusyawarahannya, banyak
sekali yang di bahas saat musyawarah dan banyak juga hal-hal yang harus di
pertimbangkan berkaitan dengan tahta kerajaan. Pagi bergulir menjadi siang
begitupun siang mulai menenggelamkan mataharinya dan memunculkan kegelapan,
sepanjang itulah permusyawarahan sebuah kehormatan demi rakyat yang sejahtera.
Malam terakhir
slesai melakukan tugas dan kehormatan kerajaan kita memanfaatkan waktu untuk
bercengkrama dengan alam dan dinginnya malam di suatu tempat yang tidak jauh
dari rumah permusyawarahan itu. Karena lokasinya memang di tengah-tengah hutan,
sehingga udara malam pun terasa sangat dingin.
Menikmati hari
terakhir di sela-sela bertugas itu buat kita adalah sebuah kenikmatan, karena
kita bisa merasa lebih santai dengan suasana alam tanpa hiruk pikuk suasana
kota yang cukup penat di tambah kehangatan canda tawa bersama saudara kerajaan.
Di penghujung
kegiatan inipun kita tak lupa mengabadikan momen bersama sebagai sebuah
kenangan dan semangat selama kita menjalankan kehormatan di dalam istana
kerajaan.
Pasukan Kerajaan dualima |
Komentar
Posting Komentar