Catatan Latihan Fisik untuk berjuang menuju Pendidikan Dasar Wanadri 2014
Salah satu persyaratan untuk
menuju pintu gerbang PDW itu adalah lolos seleksi kemampuan dasar yang di
dalamnya itu ada tes fisik untuk para calon siswa. Bukan hanya sekedar tes
fisik biasa, tapi berdasarkan info-info yang selalu di update oleh panitia PDW,
tes fisik ini mempunyai standarisasi sendiri dan sudah menjadi kesepakatan
besar wanadri. Coba kita tengok sedikit apa saja yang termasuk ke dalam bagian
tes fisik : jogging, shit up, push up, back up, shuttle run, sprin dan satu
lagi ada tes renangnya juga. Luar biasa.
Awalnya saat saya mengetahui
tentang tes fisik ini, saya pikir tidak akan selengkap itu kita bertempurnya,
tapi ternyata kita benar-benar harus mempersiapkannya dengan matang, agar fisik
kita bisa terbiasa dan bersahabat saat
bertempur di medan laga nanti.
Setelah mengetahui apa saja
yang harus di asah untuk tes fisik nanti, saya mulai mempersiapkan fisik,
tentunya saya mengontrol asupan makanan agar bisa mensupport tubuh saya ini
yang sudah cukup lama tak berolahraga berat. Tapi ada kendala untuk saya
melakukan olahraga itu salah satunya di karenakan saya belum begitu paham
bagaimana cara yang baik dan benar Untuk melakukan latihan fisik itu.
Dan sangat beruntung sekali
saat saya tahu kalau untuk para calon siswa itu akan ada latihan khusus dari
para pelatih PDW sendiri. Para calon siswa akan di latih dan akan di berikan
trik-trik khusus untuk melakukan latihan fisik yang baik dan benar.
Gor saparua dan Gor Soemantri
menjadi pilihan lokasi latihan untuk para calon siswa PDW. Untuk calon siswa
yang berada di Bandung dan sekitarnya di intruksikan untuk merapat latihan
fisik di gor saparua, tapi setelah beberapa kali latihan di saparua kita dapat
intruksi lagi untuk beralih lokasi menjadi di Lapangan Sabuga, Sabuga yang
kelak akan menjadi tempat berkumpulnya para calon siswa dari seluruh indonesia
untuk melakukan seleksi fisik.
Nah. . Kalau untuk calon
siswa yang berasal dari jakarta dan sekitarnya di intruksikan merapat
latihannya itu di gor soemantri.
Menuju hari pertama saya akan
mulai bergabung untuk latihan bersama para calon siswa, rasa was was sempat
menghampiri, kenapa? Hal yang saya khawatirkan itu adalah saat latihan nanti
takutnya saya tidak menemukan teman perempuan. Karena himpunan ini kan
mayoritas laki-laki. Untuk membuat saya tenang saya mencoba mencari casis
perempuan di grup fb yang khusus di buat untuk ruang komunikasi para casis.
Memang media sosial itu sangat membantu kita, dari situ saya bisa menemukan
casis yang akan latihan di gor saparua juga dan berarti di saat latihan nanti
setidaknya saya tak akan sendirian. Rasa khawatirpun sirna.
Keesokkan harinya saat akan
menuju ke tempat latihan saya menyempatkan diri untuk ke markas besar wanadri
dengan niat melakukan daftar ulang agar mendapatkan tiket aman menuju tahap
seleksi, sempat berbincang-bincang sejenak dengan panitia PDW perihal yang
belum sempat saya tanyakan saat pertama kali melakukan pendaftaran. Dan untuk
kesekian kali nya telinga saya mendengar rangkaian kalimat pertanyaan yang
kembali di lontarkan oleh panitia PDW kepada saya " Kenapa kamu mau ikut wanadri? Kamu yakin ikut PDW? Sudah dapat
izin dari orang tua?"
Pertanyaan yang telah di
lontarkan itu saya jawab dengan santai dan yakin dengan apa yang saya utarakan "Saya ingin mengenal diri saya dan
saya merasa ada sesuatu di dalam wanadri yang menarik perhatian saya, kalau
masalah keyakinan insyaalloh saya yakin dengan pilihan saya untuk ikut PDW,
karena niat sayapun sudah di sertai restu orang tua" Itulah jawaban
simple yang saya utarakan dengan yakin.
Pembicaraan kita ternyata
masih berlanjut, sekarang giliran saya yang berkesempatan bertanya kepada
panitia PDW itu. Saat itu memang kesempatan emas saya untuk mengupas tuntas
unek-unek yang ingin sekali saya tahu mengenai PDW. Ternyata kenyamanan mulai
saya rasakan disaat bisa mengobrol panjang lebar dengan salah satu anggota
wanadri yang dulu memang sangat ingin saya temui dan sekarang saya bisa
berhadapan langsung dengan mereka. Rasanya mimpi jadi kenyataan tuh kaya gitu.
Dari perbincangan itulah
semangat saya mengikuti PDW semakin terpacu , perbincangan yang di akhiri
dengan pertanyaan dari saya yang menanyakan jalan
"Oh
iya kak. . Kalau dari sini menuju gor saparua lewat jalan mana yah??" Saya
memang tak begitu paham mengenai jalan di sekitaran markas itu,tapi kan kalau
malu bertanya sesat di jalan.
"Kamu tinggal lurus terus sampai nemuin
jl.saparua terus belok kanan deh!!" Ujarnya sambil mengarahkan kedua tangannya untuk menunjukkan arah
jalannya.
Sayapun bergegas pergi menuju
lokasi latihan, menikmati menyusuri pinggiran jalan sendirian sambil menatap
dan merasakan setiap derap langkahnya itu sedikitnya membuat saya nyaman.
Terkadang di saat saya merasa jenuh dan kesal dengan hari-hari saya yang
membosankan, saya suka menyusuri jalan sendirian sambil menikmati irama derap
langkah saya dan itu berhasil menghilangkan jenuh saya.Kalau tak percaya bisa
di coba tuh dari pada harus menghilangkan jenuh dengan menghamburkan uang.
Setiap plang jalan saya baca
dan berharap itu adalah alamat yang saya tuju.
Kalau di pikir-pikir saat itu
saya seperti anak kecil yang baru bisa baca dan membaca semua tulisan yang ada
di sepanjang jalan.
"Jl.Saparua" Nah itu dia alamat yang saya cari dan akhirnya saya
temukan juga. Sampai di depan gor saya sempat terdiam untuk menghubungi dulu
rekan perempuan saya yang akan latihan juga dan ternyata dia masih di
perjalanan.
Pada saat itu sayapun
memberanikan diri untuk masuk sendirian, karena saya tak ingin kesan pertama
latihan ini di awali dengan telat datang.Sekitar pukul 15.50 saya sudah tiba di
lokasi. Saya menuju titik berkumpul yang sudah di beritahukan sebelumnya via fb
oleh pelatih. Tatapan mata saya sempat berantakan tak tentu arah karena mencari
petanda mahluk bersyal orange yang kelak menjadi pelatih kita.Sejauh mata
memandang tak terlihat sedikitpun mahluk bersyal orange, tak berhenti di situ
kali ini saya berjalan masuk lapangan dan menuju titik temu dekat tempat pull
up. Banyak laki-laki yang berkumpul dengan sepatu olah raga.Langkah sayapun
terhenti dan duduk di bahu lapangan sambil memperhatikan orang-orang yang
berkumpul itu sambil bertanya -tanya dalam hati "orang-orang itu calon siswa juga bukan yah??" Pertanyaan
itu terus menghinggapi pikiran saya, tapi saya ragu sekali dengan orang-orang
yang berkumpul di titik temu itu adalah casis juga.Saya mencari aman saja
dengan menunggu orang yang menggunakan syal orange.Menoleh kesana kemari dengan
harapan bisa segera melihat syal orange.
Tepat sekali ketika saya
tengok ke arah pintu masuk nampak segerombolan orang datang dan salah satunya
ada yang mengenakan syal orange dan saya segera menghampirinya
"Permisi kang. . Ini dengan pelatih para calon
siswa PDW yah??saya Dika Putri"
Ucap saya memulai pembicaraan sambil berjabat tangan dengan rekan-rekan
"Oh iya benar. .saya harland" ujarnya singkat
Saya pun berkenalan dengan
rekan-rekan lainnya yang semua nya itu adalah laki-laki.
"Sekarang kita ngobrol santai dulu aja yah,
sambil menunggu yang lainnya.Kira-kira ada yang bakalan dateng lagi gak
nih??" Tanya pelatih untuk
memastikan
"Ada satu orang lagi cewe mau dateng , tadi
katanya masih di jalan" Sayapun
langsung memastikan pelatih bahwa akan ada yang datang lagi.
Tak lama yang di nantipun
datang dan kita pun mengisi absen dan lanjut untuk pemanasan terlebih dahulu.Oh
yah sebelum kita mulai kegiatan kita melakukan kegiatan sakral wanadri yaitu
berdoa bersama dengan posisi melingkar.Itulah salah satu kegiatan yang sangat
sakral di wanadri.
Di mulai dengan beberapa
gerakan pemanasan dan memulai jalan santai mengitari lapangan saat berjalan
mengitari lapangan kita di jelaskan tentang trik jogging yang baik dan benar.
Hari pertama latihan saja sudah dapat ilmu baru lagi.
"Okayy. .sekarang kita mulai jogging yah!!Jangan
lupa atur nafas dengan baik untuk menjaga kestabilan agar tidak mudah
lelah" Perintah pelatih dengan
tegas dan semangat.
Para calon siswa pun mulai
jogginh mengitari lapangan sambil mengaplikasikan apa yang baru saja di
jelaskan oleh pelatih.
Satu putaran saya merasa
aman, putaran kedua masih bisa di selesaikan, Dan putaran ketiga rasa lelah
mulai menghinggapi, tapi mulai di atur lagi nafasnya untuk mengurangi rasa
lelah. Diantara rekan-rekan yang lain saya masih tertinggal jauh.Saat semua nya
sudah kembali ke titik awal saya masih berlari-lari di arena. Harus lebih di
tingkatkan lagi. Sudah selesai jogging kisaran 6 putaran (kalau tidak salah
menghitung) istirahat sekitaran 1 menit dan menuju ke area pull up.
Kita mulai mengambil posisi
untuk melakukan push up, untuk tahap awal kita melakukan push up satu seri,
tapi dalam satu seri itu tak semua cara push up kita sempurna masih banyak
gerakan kita yang kurang tepat. Apalagi saya dari mulai posisi tangan sampai
cara mengangkat kaki pun masih jauh dari kata sempurna. Tapi para calon siswa
tak pernah menyerah mereka terus bersemangat untuk mendapatkan cara push up
yang baik dan benar.
Satu seri push up untuk tahap
awal sudah terlewati walaupun masih belum sempurna dan selanjutnya para casis
pun di intruksikan untuk shit up, gerakan yang harus mengangkat badan dengan
posisi tangan di belakang kepala sebagai tumpuannya,sebenarnya ini salah satu
gerakan yang memang cukup sulit untuk saya pribadi.
Walaupun masih jadi
kendala,tapi saya tetap berusaha untuk melakukan shit up yang benar,
dilanjutkan lagi dengan back up. Nah. . Kalau yang satu ini cukup ringan di
banding gerakan yang lain, tapi kalau terlalu banyak nanti bisa-bisa kita malah
muntah lagi.itu katanya.
Kenapa saya menganggap back
up itu lebih ringan di banding gerakan lainnya, soalnya coba deh bandingin aja
sama push up atau shit up yang harus mengangakat beban badan kita dengan aturan
posisi tangan tertentu.Tapi kalau sudah terbiasa sepertinya tak akan mengeluh
seperti ini deh. Jangan dulu bernafas lega , ternyata latihannya belum selesai
sampai di back up masih ada satu lagi yang harus saya lakukan yaitu pull up.
Pull up?? Menggantungkan badan di seuntai besi yang terpasang kokoh dan
mengangkatnya dengan tangan yang telah menggantung di pegangan besi tersebut.
Kerasa banget tuh jadi atletnya kalau lagi pull up.itu pun kalau kita bisa melakukannya.
Lagi dan lagi saya tak bisa
melakukannya, demi apapun pull up saya benar-benar tak bisa melakukannya dan
apa yang terjadi ? Karena saya belum bisa pelatih mengintruksikan saya untuk
mencoba menggantungkan badan dulu tanpa mengangkatnya alias belajar
menyeimbangkan dahulu beban badanya. Kalau di list lagi kayanya latihan inti
nya sudah semua deh.Yesss. . Berarti tinggal pendinginan dan pulang. Seneng
banget tuh pas sudah mau beres latihan.
"Tadi kan udah semua gerakan di lakukan sama
temen-temen, sekarang di coba 2 Set lagi yah di mulai dari push up aja.Ayo
ambil posisi!!" Intruksi pelatih
dengan santai.
Ibarat naik gunung kita sudah
bisa melihat samudra awan di puncak bayangan yang ternyata itu bukan puncak
utama jadi dengan terpaksa kita harus berjuang lagi menuju puncak utama agar
benar-benar bisa melihat lautan awan. Itulah yang sempat saya rasakan setelah
mendengar intruksi dari pelatih. Wajah merah yang bermandikan keringatpun tak
berdaya menolak intruksi pelatih.Ucapan yang di utarakan pelatih saat itu
seperti otak yang tengah memerintahkan tangan untuk bergerak dan tanganpun
langsung melaksanakan perintah tersebut tanpa bias menolaknya.
Seluruh casispun dengan
semangat kembali melakukan intruksi pelatih.Sungguh luar biasa orang yang
memiliki semangat yang tinggi.Semakin terlihatlah kegagahan kalian saat kalian
berjuang keras demi mimpi kalian dengan cucuran keringat yang terus membasahi
raga kalian yang tak mengeluh saat harus terbebani.
Semua intruksi pelatih sudah
dilaksanakan dan latihan hari itupun selesai kitapun melakukan pendinginan dan
kembali mengakhiri dengan kegiatan sakral yaitu do'a melingkar yang dipimpin
oleh pelatih kita "Terima kasih
untuk teman-teman yang sudah berlatih hari ini, untuk kita yang punya mimpi
lolos di seleksi menuju pintu gerbang PDW dan buat yang punya mimpi muncak ke
gunung semoga bisa terwujud.Semoga teman-teman bisa menjadi bagian dari kita
WANADRI.Amin. ."
Terdengar rangkaian kalimat
dari pelatih seraya berdo’a untuk kita para calon siswa Pendidikan Dasar Wanadri
yang tengah berjuang untuk dapat menjadi bagian dari puzzle Wanadri yang
merupakan mimpi kita.Sebuah mimpi yang sama untuk dapat lolos di tahap seleksi
fisik agar bisa menjadi orang-orang yang beruntung mengikuti Pendidikan Dasar
Wanadri di tahun 2014 ini. Saya yakin Tuhan itu tidak tidur Tuhan itu tak akan
menyia-nyiakan setiap usaha mahluk-Nya.Tetesan keringat yang sekarang membasahi
seluruh badan kita dan rasa lelah yang menghinggapi kita saat latihan ini kelak
akan terbayar dengan tiket aman PDW.Inilah perjuangan kita wahai
saudara-saudaraku agar dapat menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang
lain,karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang
lain.Semangat dan Tabah sampai akhir !!!Percayalah Tuhan. .
bismillah, saya doakan Dika,
BalasHapussemoga bisa bergabung dengan keluarga besar Wanadri aamiin